REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap agar PT Angkasa Pura (AP) II dapat semakin meningkatkan kinerja Bandara Radin Inten II Lampung. Di antaranya dapat menghasilkan pendapatan Rp 110 miliar yang bisa dibukukan ke kas negara.
Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) tersebut telah dilakukan melalui penandatanganan MoU Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) pada Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Radin Inten II Lampung dari Kemenhub kepada AP II.
"Selama ini pemerintah menggelontorkan Rp 100 miliar per tahun dari APBN untuk operasional Bandara Radin Inten II. Diharapkan PT Angkasa Pura II menghasilkan Rp110 miliar per tahun yang nantinya bisa di-swing ke pemerintah dan angka tersebut bisa digunakan untuk pembangunan bandara di daerah lain yang membutuhkan," kata Menhub dalam keterangan tertulis, Ahad (13/10).
Lebih lanjut, Menhub mengatakan pemberian APBN bagi suatu bandara merupakan stimulus agar meningkatkan pelayanan dan keselamatan penerbangan. "Pemerintah hanya bisa memenuhi paling banyak 30 persen dari seluruh kebutuhan bandara jika berasal dari dana APBN. Kalau kebutuhan sekitar Rp 1.400 triliun maka maksimal hanya bisa terpenuhi Rp 800 triliun," kata Menhub.
Karena itu, ia menyebutkan MoU tersebut dapat menghemat penggunaan APBN dan dapat dialihkan untuk daerah lain yang membutuhkan. Menhub menegaskan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memberi usulan bagi pengembangan prasarana transportasi di daerah lain yang bisa dikembangkan lebih lanjut seperti Bandara Mohammad Taufik Kiemas (Pekon Serai, Krui, Pesisir Barat Lampung) atau Bandara Gatot Subroto (Way Kanan, Lampung).
Kerja sama pemanfaatan Badan Milik Negara ini, lanjut dia, merupakan salah satu amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pihak swasta lebih berperan dalam membangun Indonesia. "Amanah Presiden Jokowi bahwa pembangunan harus memiliki nilai tambah bagi masyarakat di daerah tersebut. Oleh karenanya, dengan proses pemanfaatan Bandara Radin Inten II ini Lampung bisa meningkatkan sektor kargo, seperti ekspor ikan dan sektor pariwisata" papar Menhub.
Dalam pengembangan transportasi dari dan menuju Bandara Radin Inten II, Menhub menyatakan sedang dipersiapkan pembangunan kereta bandara. "Untuk kereta bandara Lampung sendiri akan dikembangkan paling lambat tahun 2021, sehingga mempersingkat waktu tempuh penumpang dari Bandar Lampung ke Radin Inten. Yang tadinya jarak tempuh satu jam diharapkan bisa kurang," jelasnya.
Ia menyebut untuk kereta Bandara masih menunggu rolling stock dari PT KAI.