REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) saat ini resmi mengelola Bandara Sentani Jayapura dengan skema kerja sama pemanfaatan (KSP) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Direktur Utama AP I Faik Fahmi menargetkan naiknya pertumbuhan penumpang di Bandara Sentani.
“Kita ingin, kalau melihat dari eksisting ini kan (penumpang di Bandara Sentani) sua juta pertahun. Jadi mudah-mudahan bisa tumbuh 10 persen pertahun,” kata Faik di Jakarta, Ahad (13/10) malam.
Untuk mencapai target tersebut, Faik memastikan AP I akan meningkatkan kondisi landasan pacu di Bandara Sentani. Jika landasan pacu diperpanjang, Faik memastikan pesawat berbadan besar dapat mendarat dan diharapkan pertumbuhan penumpang meningkat.
Dia menilai dengan pertumbuhan penumpang saat ini di Bandara Sentani sudah menujukkan hal yang positif. “Seacara ekonomi ini sudah bagus, dari sisi kargonya juga sangat tinggi karena untuk pengiriman kargo Papua selalu datangnya ke Sentani dulu,” jelas Faik.
Untuk tahap awal, AP I menyiapkan dana pengembangan sekitar Rp 500 miliar untuk melakukan peningkatan landas pacu. Selain itu, dia memastikan dalam rangka mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020, AP I akan menata dan pengembangan bandara. Hal tersebut akan dilakukan baik di terminal penumpang maupun area parkir kendaraan.
Pada 2018, Bandara Sentani Jayapura melayani sebanyak 2,1 juta penumpang dan 62 ribu pergerakan pesawat. Bandara Sentani melayani 20 destinasi dengan maskapai Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Wings Air, Sriwijaya Air, Trigana, NAM Air, Susi Air, Cardig Air, dan Dimonim Air dengan waktu operasional sejak pukul 05.00 hingga 20.00 WIT.
Untuk fasilitas sisi udara, Bandara Sentani memiliki landas pacu dimensi 3.000 meter. Fasilitas tersebut dilengkapi dengan kapasitas apron 13 parking stand untuk pesawat berbadan kecil, delapan parking stand untuk pesawat kargo, dan 11 parking stand untuk pesawat kecil berbaling-baling.
Ikuti Whatsapp Channel Republika