Selasa 15 Oct 2019 05:05 WIB

Menghindari Kesombongan

Untuk menghindari rasa sombong, ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan.

sombong,angkuh,menang sendiri  (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
sombong,angkuh,menang sendiri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Untuk menghindari rasa sombong, ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan. Pertama, ingatlah asal dari apa kita diciptakan.

Allah SWT berfirman, Maka hendaklah manusia mem perhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan yang ke luar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan. (QS Ath-Thaariq: 5-7).

Baca Juga

Maka, pantaskah kita menyombongkan diri saat kita tahu kita diciptakan dari setetes air mani?

Kedua, bergaul dengan orang yang dianggap lebih bawah dari kita. Kita akan banyak bersyukur karena kita merasakan betapa banyaknya nik mat Allah SWT yang di berikan kepada kita diban dingkan dengan orang lain.

Syukur nikmat akan membantu kita menghindari rasa sombong. Sesungguhnya, Allah telah memberikan wahyu kepadaku agar di antara manusia saling merendahkan hati (tidak menyombongkan diri), sehingga seseorang terhadap yang lainnya tidak saling menindas atau menyombongkan diri dengan yang lainnya. (HR Muslim).

Ketiga, selalu mengingat kematian. Bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Sehebat apa pun seseorang di dunia, pasti semuanya akan berakhir. Maka, saat rasa sombong menghampiri, ingatlah kematian yang pasti akan mengakhiri kehidupan kita.

Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripa danya, maka sesungguhnya ke matian itu akan menemui kamu, ke mudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS Al-Jumu'ah: 8).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement