REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala UPT Tahura R Soerjo, Ahmad Wahyudi mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui penyebab kebakaran di Gunung Arjuno-Welirang. Dia meragukan penyebab kebakaran ini akibat ulah pendaki.
Menurut Wahyudi, lokasi kebakaran yang terekam sejak Kamis (10/10) ini bukan jalur pendakian. "Karena jalur pendakian ke Gunung Arjuno sudah ditutup sejak 17 September lalu," kata Wahyudi kepada Republika.co.id, Senin (14/10).
Kebakaran di Lereng Gunung Arjuno bermula adanya laporan titik api di Blok Curah Sriti dan Blok Pusung Lembu, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Laporan tersebut diterima pada Kamis (10/10). Kemudian titik api melebar hingga ke Blok Candi Teleh, Desa Klampok, Kacamatan Singosari dan Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Hingga Senin (14/10), Wahyudi memastikan, kebakaran sudah bisa dikendalikan. Saat ini enam personel masih harus melakukan pemantauan di beberapa titik. Sebab, lokasi di Curah Sruti dan Watu Bagong masih mengeluarkan asap hingga saat ini.
"Dan dalam memadamkan api itu kita gunakan macam-macam. Bisa dengan membuat ilaran, ditutupi tanah atau digepyok," jelasnya.
Menurut Wahyudi, kebakaran ini merupakan kesepuluh kalinya terjadi selama musim kemarau 2019. Hal ini terutama pada wilayah kerja Tahura Raden Soerjo. Pada kebakaran terakhir, Wahyudi mengaku, belum menghitung luasan yang terdampak.