Senin 14 Oct 2019 16:50 WIB

Kenduri Raya, 1.000 Jeep Merayap Merapi

Kenduri Raya Sewu Jeep Merayap Merapi digelar Senin ini.

Sejumlah jip wisata lava tour mengikuti kirab kenduri 1.000 jip wisata di kawasan bungker Kaliadem, Gunung Merapi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (14/10/2019).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Sejumlah jip wisata lava tour mengikuti kirab kenduri 1.000 jip wisata di kawasan bungker Kaliadem, Gunung Merapi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (14/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM), Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merayakan hari jadinya yang ke empat dengan menggelar kegiatan Kenduri Raya Sewu Jeep Merayap Merapi. Kenduri tersebut dilaksanakan di lapangan Boyong Kaliurang, Senin.

Kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur pascaerupsi Gunung Merapi 2010 warga diberikan kesempatan lagi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui jeep wisata. "Selain itu, kegiatan ini dapat dijadikan ajang mempersatukan dan silaturahmi antar pelaku jeep wisata di lereng merapi," kata pengurus Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Bejo Mulya.

Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, staf ahli gubernur DIY Tri Mulyono, dan juga jajaran Forkopimda Kabupaten Sleman. Menurut Bejo, kegiatan Kenduri Raya Sewu Jeep tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan.

AJWLM menggelar gathering yang diikuti lebih dari 1.000 jeep, pawai merayap Merapi bersama masyarakat umum berupa naik jeep gratis menuju bunker Kali Adem, lantas menghelat acara kenduri di Kaliadem yang menjadi ikon Wisata Lava Tour. "Di kawasan Kaliadem nantinya akan dilakukan juga aksi bersih-bersih bunker Kaliadem dan diakhiri dengan pembagian doorprize dan hiburan," katanya.

Bejo juga menambahkan bahwa didalam kegiatan ini juga akan mengampanyekan tentang zero accident kepada seluruh pengelola jeep wisata. Seluruh pengemudi jeep diharapkan dapat memenuhi prosedur standar operasional keselamatan Jeep Wisata.

"Saat ini, Jeep Wisata Merapi telah didampingi dan dibimbing oleh IOF untuk mengaplikasikan standar keselamatannya, seperti dalam penggunaan helm, roll bar, klasifikasi jeep yang sudah ditentukan oleh IOF, dan juga sabuk keselamatan," katanya.

Bejomengatakan, bahwa kendaraan Jeep Wisata Merapi selalu dipantau dan dibina oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Dishub Kabupaten Sleman dan juga Polres Sleman. Kegiatan ini dihadiri 29 komunitas Jeep yang membawa lebih dari 1.000 lebih Jeep yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, dan juga Palembang.

Bupati Sleman Sri Prunomo berharap agar dengan kegiatan ini dapat meningkatkan lagi profesionalitas para pengendara jeep wisata merapi dan juga dapat memenuhi unsur keselamatan yang standar. "Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata di Sleman, yang pada tahun ini ditargetkan dapat mencapai 10 juta wisatawan diseluruh destinasi wisata di Kabupaten Sleman," katanya.

photo
Sejumlah wisatawan menikmati perjalanan mereka dengan menggunakan mobil jip pada reli wisata di kawasan Gunung Merapi, Yogyakarta. (Antara/Saptono)

Sri juga berharap agar kegiatan ini diharapkan dapat diviralkan di berbagai kanal media sosial untuk mendukung promosi pariwisata Sleman. Staf ahli gubernur DIY Tri Mulyono menyatakan dukungan kegiatan ini. Menurut dia, Merapi merupakan destinasi wisata dengan berbagai keunikannya yang harus dijaga bersama.

"Oleh karena itu dengan kegiatan ini kebersihan dan keindahan Merapi dapat dijaga, jangan sampai wisata jeep merapi ini malah mengotori lingkungan Merapi dengan membuang sampah sembarangan," katanya.

Ia mengatakan, dengan menjaga kelestarian alam Merapi maka diharapkan makin banyak wisatawan yang berkunjung ke Merapi yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemecahan kendi dan pengibaran bendera start oleh bupati Sleman dan staf ahli gubernur yang menandakan dimulainya kegiatan Kenduri Raya Sewu Jeep Merayap Merapi tahun 2019.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement