Senin 14 Oct 2019 18:35 WIB

Ratusan Koperasi Tani tak Aktif di Indramayu

Dari 545 koperasi di Indramayu, yang masih aktif hanya 442

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Koperasi Warga
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Koperasi Warga

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ratusan koperasi di Kabupaten Indramayu kini sudah tak aktif lagi. Di antara koperasi tersebut, sebagian besar merupakan koperasi tani.

Kabid Koperasi dan UMKM pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indramayu, Rosidah, menjelaskan, jumlah koperasi di Kabupaten Indramayu awalnya ada 1.033 koperasi. Namun setelah disaring kembali akibat banyaknya koperasi yang mati, tercatat hanya tinggal 545 koperasi yang masih berdiri pada 2018.

Namun, dari 545 koperasi itupun, yang masih aktif ada 442 koperasi. Sedangkan sisanya yang mencapai 103 koperasi, sudah tidak aktif lagi.

"Koperasi yang tidak aktif itu kebanyakan koperasi tani," terang Rosidah, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/10).

Rosidah mengatakan, koperasi itu dinyatakan tidak aktif lagi karena usahanya tak lagi jalan dan tidak menyelenggarakan rapat anggota tahunan (RAT). Bahkan, pengurusnya juga sudah tidak ada.

"Plang (papan nama) kantor koperasinya pun sudah tidak ada," tutur Rosidah.

Rosidah menjelaskan, selama ini banyak koperasi yang terkendala modal. Hal itu terjadi akibat rendahnya kesadaran para anggotanya dalam membayar simpanan wajib. Padahal, simpanan wajib dari para anggota itulah yang membuat koperasi bisa terus menjalankan usahanya.

Menurut Rosidah, hal itu pula yang banyak terjadi pada koperasi tani. Dia mengatakan, para anggota koperasi tersebut tak mau lagi membayar simpanan wajib secara rutin sehingga koperasi akhirnya menjadi bubar.

Sedangkan koperasi yang masih aktif, lanjut Rosidah, sebagian besar adalah koperasi pegawai negeri sipil (PNS). Dari 57 koperasi PNS itu, yang aktif ada sekitar 54 koperasi.

"Kebanyakan koperasi guru. Hampir di tiap kecamatan ada koperasi guru, dan masih berjalan sampai sekarang," kata Rosidah.

Lebih lanjut Rosidah mengatakan, untuk menjaga agar koperasi tetap aktif, pihaknya terus melakukan pembinaan ke koperasi-koperasi. Bahkan jika ada koperasi yang meminta bantuan dalam penyusunan laporan, pihaknya siap mengirimkan petugas untuk membantu.

"Kami juga lakukan pengawasan agar koperasi tetap sehat, terutama koperasi yang menghimpun dana dari masyarakat," tegas Rosidah.

Terpisah, Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, mengatakan,  minimnya kesadaran para anggota memang membuat koperasi sulit untuk bertahan. Dia mencontohkan, saat butuh modal, petani meminjam dari koperasi petani. Namun saat panen, mereka menjual hasilnya kepada tengkulak.

"Jadi modal tidak memutar," tandas Sutatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement