REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Jelang pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang, berbagai persiapan tengah dilakukan oleh DPR/MPR agar acara berlangsung aman. Sebanyak 30 ribu personel keamanan dari unsur TNI/Polri akan disiagakan pada hari tersebut.
"Personel yang akan disiagakan dari TNI dan Polri kurang lebih 30 ribu personel. Akan menyisir ring 1 dan ring 2 yang nanti pelaksanaannya akan diatur, sehinhga bisa berjalan dengan baik," ujar Ketua DPR Puan Maharani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/10).
Puan mengimbau seluruh tamu undangan datang lebih awal ke Gedung DPR/MPR. Sebab, rencananya pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan digelar pada pukul 14.30 WIB.
"Jadi prinsipnya kami sebagai tuan rumah bersama MPR siap melaksanakan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih agar bisa berjalan baik. Tentu gabungan TNI/Polri dan jajaran siap untuk pelaksanaan pelantikan," ujar Puan.
Dalam acara pelantikan nanti, delapan kepala negara diagendakan hadir di Gedung DPR/MPR. Ditambah, sembilan perwakilan dari negara asing di luar duta besar, juga diagendakan menyaksikan langsung acara tersebut.
"Mari tunjukkan Indonesia sebagai bangsa beradab dan ramah. Apapun perbedaan kita mari kita singkirkan, inilah gong hasil pemilu lalu," ujar Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono.
Polda Metro Jaya juga mengaku siap dengan acara pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang. Pengamanan dari aksi unjuk rasa juga telah dipersiapkan, agar nantinya menggaggu acara tersebut.
"Tujuannya adalah agar situasi tetap kondusif, karena kita menghormati pada saat pelantikan tadi seperti Pangdam sampaikan beberapa kepala negara akan hadir dan juga utusan khususnya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono.