REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis ekonomi nasional masih sanggup tumbuh menyentuh angka 5,1 persen sepanjang 2019 ini. Pernyataan Darmin ini bertolak belakan dengan proyeksi Bank Dunia yang justru memangkas pertumbuhan ekonomi nasional ke level 5 persen. Angka ini bahkan lebih rendah ketimbang proyeksi awal yang disampaikan Bank Dunia pada April lalu sebesar 5,2 persen.
Darmin beralasan, perekonomian nasional tidak akan terlalu terimbas gejolak ekonomi dunia. Ekonomi Indonesia, ujar Darmin tidak begitu bergantung pada ekspor-impor sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Hal ini berbeda dengan Malaysia atau Thailand yang porsi ekspor-impor menyumbang angka pertumbuhan yang cukup besar.
"Ekonomi kita lebih banyak didrive oleh domestik (konsumsi rumah tangga). Jadi kalau pun terpengaruh (gejolak ekonomi dunia), tidak sebesar negara lain yang terpengaruh," jelas Darmin di Istana Negara, Senin (14/10).
Sementara untuk tahun 2020 mendatang, Darmin juga mengaku optimistis bahwa perekonomian nasional masih mampu tumbuh di atas 5 persen. Ia mengingatkan bahwa pemerintah mulai menyiapkan berbagai kebijakan ekonomi demi menggenjot investasi dan ekspor. Selain itu, Amerika Serikat (AS) dan Cina dianggap sudah mulai mengendurkan tensi perang dagangnya sehingga gejolak ekonomi dunia mulai reda.