Senin 14 Oct 2019 21:55 WIB

Cak Imin Mengaku tak Masalah Gerindra Gabung Koalisi

Prabowo mengaku memiliki hubungan baik dengan PKB.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) sebelum pertemuan di DPP PKB, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) sebelum pertemuan di DPP PKB, Jakarta, Senin (14/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengaku tak masalah jika Partai Gerindra bergabung dengan kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal tersebut disampaikannya usai melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto.

"Ya tidak ada masalah, ya kan istilah shalat itu ada imam ada makmum. Nah makmum yang datangnya di belakang kan namanya makmum masbuq," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin itu di Kantor DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, Senin (14/10).

 

Ia enggan menjelaskan maksud dari makmum masbuq yang ditujukannya kepada Partai Gerindra. Namun dalam pertemuan itu, Cak Imin bersepakat dengan Prabowo untuk membatu pembangunan negara. "Secara umum kesepakatan kerja sama di legislatif dan berbagai bidang, untuk percepatan pembangunan nasional," ujar Cak Imin.

 

Partai Gerindra juga disebutnya siap membantu dan mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Baik sebagai bagian dari kabinet ataupun sebagai oposisi.

 

"Beliau siap menopang, mendukung, mensukseskan pemerintahan, baik di dalam kabinet maupun di luar kabinet. Intinya yang penting sekarang persatuan, kebersamaan, sinergi, untuk susksesnya pembangunan," ujar Cak Imin.

 

Sementara itu, Prabowo mengaku senang dapat bersilaturahmi denga para petinggi PKB. Mantan Danjen Kopassus itu menceritakan, sesungguhnya ia memiliki hubungan yang baik dengan partai tersebut.

 

Pertemuannya malam ini, kata Prabowo, menjadi ajang diskusi bagi dirinya dan PKB perihal kondisi bangsa saat ini. Dalam pidatonya, ia berujar bahwa Indonesia membutuhkan penggabungan kekuatan dari partai politik, dan memprioritaskan masyarakat.

 

"Pertemuan semacam ini saya anggap sangat penting, karena kita perlu untuk menjalin komunikasi politik yang baik diantara semua pimpinan partai politik," ujar Prabowo.

 

 

 

Baca Juga

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement