Selasa 15 Oct 2019 08:37 WIB

Eks Penasihat Rusia Trump Bersaksi di Parlemen

Dia merupakan saksi terakhir dalam sidang penyelidikan pemakzulan Trump kemarin.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS Donald Trump, 22 September 2019.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump, 22 September 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan penasihat Rusia Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Fiona Hill bersaksi atas tuduhan meminta Ukraina menyelidiki salah satu kandidat calon presiden 2020, Senin (14/10). Dia merupakan saksi terakhir dalam sidang hari itu untuk upaya pemakzulan.

Mantan direktur senior untuk Urusan Eropa dan Rusia di Dewan Keamanan Nasional Trump dipanggil untuk hadir di hadapan Komite Intelijen House of Representatives. Dia berjalan melewati para jurnalis tanpa mengatakan apa pun ketika tiba di gedung Capitol, masuk dengan kacamata hitam di atas kepalanya.

Baca Juga

Pemecatan Marie Yovanovitch sebagai duta besar AS untuk Ukraina pada Mei dapat menggambarkan kesaksian Hill. Pada Jumat lalu, Yovanovitch bersaksi telah dipecat berdasarkan "klaim tidak berdasar dan salah" setelah diserang oleh pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani.

Hill pernah menganjurkan pendekatan AS di Moskow, bahkan ketika Trump lebih akomodatif terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Badan intelijen AS telah menyimpulkan, Rusia ikut campur dalam pemilu AS 2016 dengan kampanye peretasan dan propaganda yang dimaksudkan untuk meningkatkan pencalonan Trump.