Selasa 15 Oct 2019 09:50 WIB

Musim Tanam Mundur, Waspadai Lonjakan Harga Bawang Merah 

Ketersediaan air tidak mencukupi dalam proses penanaman, musim penghujan belum tiba.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Lahan ditanami bawang merah
Foto: Humas Kementan
Lahan ditanami bawang merah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim tanam bawang merah yang semestinya jatuh setiap bulan Oktober diprediksi mundur akibat kemarau yang meluas dan lebih panjang. Mundurnya musim tanam secara langsung bakal memperlambat musim panen serta berpotensi mengerek harga hingga ke tingkat konsumen.

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari, mengatakan, sebagian besar petani bawang merah, termasuk di Brebes, Jawa Tengah belum dapat melakukan penanaman. Ketersediaan air tidak mencukupi dalam proses penanaman sedangkan musim penghujan belum tiba.  

Baca Juga

Secara periodik, musim tanam bawang merah akhir tahun jatuh pada bulan Oktober-November dilanjutkan panen bulan Desember-Januari. Juwari mengatakan, musim tanam paling cepat baru dapat dilakukan pada November mendatang dengan syarat telah memasuki musim penghujan.

"Sekarang petani belum tanam karena tidak ada air. Pemerintah bisa fasilitasi petani agar bagaimana dapatkan air. Pacekliknya ini yang harus diantisipasi," kata Juwari kepada Republika.co.id, Selasa (15/10).