Selasa 15 Oct 2019 10:10 WIB

Shubam, 'Manhattan Gurun'

Yaman juga punya

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Shibam
Foto: http://whc.unesco.org
Shibam

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Yaman juga punya "Manhattan'' yang boleh jadi lebih eksotis dan spektakuler dibandingkan yang ada di Amerika. Membentang di tepi gurun Rub al Khali, salah satu gurun pasir terbesar di dunia yang terletak di Seme nanjung Arab Selatan, Shibam Hadramaut yang kon dang dengan julukan "Manhattan Gurun'' tampil gagah dengan dominasi menara-menara berwarna putih dan cokelat yang menyerupai istana pasir raksasa.

Julukan "Manhattan Gurun'' pertama kali diciptakan oleh penjelajah Inggris, Freya Stark, pada 1930- an. Saat itu, Yaman merupakan rumah bagi banyak peninggalan arkeologis, salah satunya peninggalan Kerajaan Saba yang legendaris. Posisi Yaman yang berada di jalur perdagangan rempah-rempah antara Afri ka dan Asia juga membuat banyak dinasti kuno menancapkan pusat kekuasaannya di sana.

Shibam merupakan kota berusia sekitar 1.700 tahun yang memiliki bangunan-bangunan pencakar langit tertua di dunia. Pada abad ke-16 penduduk Shibam kehabisan lahan untuk ditempati. Sebagai gantinya, mereka membangun rumah secara vertikal dan membuat gedung pencakar langit pertama di dunia. Menara Mudbrick dan Cedarwood Shibam adalah yang tertinggi di antara semuanya. Terbuat dari batu-bata lumpur, menara ini menjulang setinggi lebih dari 30 meter.

Namun, perang saudara yang mengoyak Yaman pada 2015 lalu membuat banyak peninggalan sejarah rusak. Setidaknya, 712 masjid dan 206 situs arkeologi rusak akibat kecamuk perang antara pasukan Abd Rabbuh Mansur Hadi dan kelompok Houthi. Keberadaan ribuan situs arkeologi di kota tua Shibam juga semakin terancam ketika Alqaidah dan ISIS ambil bagian dalam peperangan.

Beruntung, Shibam berada di atas lembah gurun dan didominasi bangunan pencakar langit serta benteng tinggi yang kokoh, sehingga kota ini sulit dikuasai musuh. Bahan bangunan yang terbuat dari lumpur mengharuskan warga Shibam menjaga hunian mereka agar tidak rusak terempas air hujan dan erosi. Karena itu, mereka secara rutin melapisi bangunan rumah mereka dengan lumpur baru.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement