REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakapolsek Gayungan, AKP Widiyantoro mengungkapkan, pihaknya masih mendalami motif pembakaran yang dilakukan Purwanto (45) terhadap istrinya P (25), di Jalan Ketintang Baru 2, Ketintang, Surabaya, Selasa (15/10). Widi menyatakan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), meskipun belum mendapatkan hasil utuh.
"Kita lihat dan kita laksanakan olah TKP. Bahwa benar telah terjadi dugaan adanya pembakaran. Motif dan lain sebagainya masih dalam penyelidikan," ujar Widi ditemui di tempat kejadian.
Terkait pelaku yang hingga saat ini masih melarikan diri, Widi menyatakan petugas telah diterjunkan untuk melakukan pengejaran. "Kita masih melakukan pengejaran pelaku. Kita terjunkan petugas untuk pengejaran," ujar Widi.
Terkait kondisi korban pembakaran, Widi menyatakan saat ini berada di RSI Wonokromo, dan kondisinya dalam keadaan stabil. Korban, kata Widi, mengalami luka bakar di bagian tangan, kaki, dan wajah. Widi menegaskan, akan secepatnya melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
"Korbannya luka bakar dan sudah dirujuk ke RSI Wonokromo. Mengalami luka bakar di tangan, kaki, dan di wajah. Tapi kondisinya stabil," kata Widi.
Purwanto (45) tega membakar istrinya berinisial P, di rumah kosnya di Jalan Ketintang Baru 2, Ketintang, Surabaya, Selasa (15/10). Penjaga kos Heri Suhandoyo (46) mengungkapkan, sebelumnya pasangan suami istri ini sempat bertengkar, tepatnya pada Ahad (13/10). Saat itu sang istri pun memilih pulang ke rumah orang tuanya.
"Kemudian tadi istrinya itu (korban) datang bersama ibunya. Ibunya nunggu di luar si istri sama suaminya di kamar kedengarannya bertengkar. Sebelum akhirnya si korban ke luar teriak2 minta tolong dengan luka bakar," ujar Heri ditemui di tempat kejadian.
Heri melanjutkan, setalah kejadian tersebut, sang Purwanto langsung melarikan diri menggunakan sepeda motornya. Sementara sang istri beserta ibunya ditinggal begitu saja. Mendengar permintaan tolong, Heri pun langsung mendekat dan mencoba menberikan pertolongan.
"Saya langsung minta tolong penghuni kos lain untuk nelpon polisi. Kejadiannya sekitar pukul 08.00 WIB. Tak lama polisi datang, dan korban dibawa ke RSI Wonokromo," ujar Heri.