REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Pasukan keamanan Israel menangkap Gubernur Palestina untuk Yerusalem Adnan Ghaith di kediamannya di Silwan, Yerusalem Timur, Senin (14/10). Itu bukan pertama kalinya Ghaith ditangkap otoritas Israel.
“Unit khusus kepolisian Israel pagi ini menahan gubernur Palestina di Yerusalem, Adnan Ghaith, dan wakil sekretaris gerakan Fatah di Yerusalem Shadi Mutawar,” kata kantor berita Palestina WAFA, mengutip sumber-sumber lokal.
Foto-foto penangkapan Ghaith viral di media sosial. Beberapa foto menunjukkan bagaimana aparat keamanan Israel bersenjata lengkap menggerebek kediaman Ghaith kemudian menangkapnya.
Belum ada keterangan dari Israel tentang alasan penangkapan tersebut. Pada Februari lalu, Israel telah menangkap Ghaith. Itu adalah kedua kalinya ditangkap pasukan keamanan Israel.
Pada Oktober 2018, Ghaith juga pernah ditangkap bersama kepala badan intelijen Palestina Jihad al-Faqih. Mereka ditahan karena dituding berupaya mempublikasikan nama-nama yang terlibat dalam proses penjualan rumah untuk para pemukim Yahudi di lingkungan Muslim di Yerusalem.
Penangkapan Ghaith dan al-Faqih membuat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) geram. Sekretaris Komite Eksekutif PLO Saeb Erekat kala itu mengatakan penangkapan Ghaith dan al-Faqih adalah upaya Israel untuk mengintimidasi pemerintahan Otoritas Palestina.
“Penculikan ini adalah bagian kecil dari serangkaian pelanggaran dan praktik oleh Israel, termasuk pemindahan paksa, pembongkaran rumah, dan perluasan sistem permukiman kolonial dalam rangka mencapai rencananya menghilangkan solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967 dan untuk memaksakan pemerintahan Israel yang lebih besar sebagai gantinya,” kata Erekat.