REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pembangunan konstruksi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, segera direalisasikan. Rencananya, peletakan batu pertama (groundbreaking) dilaksanakan pada 23 Oktober 2019, sedikit mundur dari rencana awal pada September 2019.
Direktur Utama PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku pengelola, Elan Syuherlan, menyatakan rencana groundbreaking pada 23 Oktober 2019 kemudian pembangunan konstruksi dimulai November 2019. Menurutnya, lahan pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi listrik yang berada dekat di jalur utama TPA Putri Cempo tersebut sudah siap.
Terkait pendanaan, konsorsium perusahaan pengelola sampah TPA dan operator PLTSa itu telah menjalin kerja sama dengan China Construction Bank (CCB) Indonesia. "Karena sudah financial close kami siap membangun," jelas Elan, kepada wartawan.
Pada tahap pertama pembangunan PLTSa, CCB akan mengucurkan dana pinjaman sekitar 16 juta dolar AS atau 70 persen dari total kebutuhan dana proyek yang diperkirakan mencapai 23 juta dolar. Setelah beroperasi, kemudian listrik yang dihasilkan terjual, baru dilakukan pengembalian pinjaman dari hasil penjualan listrik.
Jangka waktu pinjaman tersebut jatuh tempo selama delapan tahun. Elan menambahkan, PT SCMPP akan mengerjakan kontruksi pembangunan secara bertahap. Lahan yang sudah siap akan dikerjakan terlebih dahulu. Jika nantinya butuh lahan tambahan akan menggunakan lahan di sebelahnya.
"Paling awal kami membuat fondasi untuk keperluan konstruksi. Yang akan kami olah dulu sampah yang lama, yang lebih dekat lokasi kami, kemudian baru ke seberang," imbuhnya.
Pembangunan PLTSa Putri Cempo direncanakan dua tahap. Tahap pertama direncanakan dapat menghasilkan listrik sebesar lima Mega Watt dari sekitar 220 sampai 250 ton sampah per hari yang masuk ke TPA Putri Cempo. Kemudian, pembangunan tahap kedua juga ditargetkan menghasilkan lima Mega Watt.
Sehingga, total listrik yang dihasilkan mencapai 10 Mega Watt dari sekitar 450 ton sampah per hari. Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan pembiayaan pembangunan PLTSa sudah diteken dengan CCB.
"Yang jelas investasi di Solo tidak ada beban apapun, muatan apapun, dari sisi sosial nonteknisnya tidak ada. Sehingga lancar-lancar saja," katanya.