REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Polres Kota Surakarta memperketat pengamanan di sejumlah tempat vital terkait adanya rencana serangan bom bunuh diri oleh kelompok terorisme di wilayah setempat.
"Kami membenarkan ada rencana yang akan dilakukan oleh kelompok Abu Zee dan kawan-kawan dengan serangan bom bunuh diri di Solo," kata Kepala Polresta Surakarta AKBP Andy Rifai, di Solo, Selasa (15/10).
Namun, Andy Rifai mengaku belum mengetahui tempat yang menjadi target oleh kelompok Abu Zee dan kawan-kawan dengan serangan bom bunuh diri di wilayah hukumnya itu. Menurut dia, rencana bom bunuh diri tersebut terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan pasukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Kendati demikian, Polresta Surakarta langsung melakukan antisipasi dengan memperketat sejumlah objek vital di Kota Solo, antara lain tempat-tempat ibadah, kantor polisi, dan tempat keramaian lainnya seperti terminal, stasiun, dan mal.
Selain itu, pihaknya juga memerintahkan anggotanya yang sedang turun bertugas untuk meningkatkan kewaspadaan dan lebih peka di lapangan. Pihaknya meningkatkan pengamanan dengan memperketat penjagaan di perbatasan pintu masuk Kota Solo, menggelar razia. Polri juga melakukan penjagaan di daerah VVIP atau keadiman Presiden Joko Widodo berkoordinasi dengan TNI.
"Soal rencana serangan bom bunuh diri oleh kelompok Abu Zee di Solo, tidak ada kaitannya dengan pelantikan presiden terpilih, pada Minggu (20/10)," katanya menegaskan.
Sebelumnya, Kepala Biro Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan penangkapan Syahrial Alamsyah (SA) alias Abu Rara, pria yang menusuk Menko Polhukam Wiranto, menguak jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD), di berbagai wilayah dan rencana-rencana aksi teror mereka. Jaringan JAD Bekasi pimpinan Abu Zee tersebut menaungi Abu Rara, akan melancarkan serangan teror di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Solo.