REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Reccep Tayyep Erdogan mengatakan alternatif pesawat jet siluman F-35 sudah siap. Dalam pernyataan yang disiarkan stasiun televisi NTV, Rabu (16/19), Erdogan mengatakan 'penawaran akan datang'.
Ankara dan Washington berselisih karena Turki membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia. Menurut Amerika Serikat (AS), sistem pertahanan itu tidak sesuai dengan sistem pertahanan NATO dan menjadi ancaman bagi pesawat tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin.
AS menyingkirkan Turki dalam program gabungan F-35 setelah Rusia mengirimkan S-400 Juli lalu. Selaku produsen dan konsumen pesawat tempur tersebut, Ankara mengatakan mereka akan mencari pesawat tempur di tempat lain.
AS juga baru saja memberlakukan sanksi kepada Turki karena serangan mereka terhadap Suriah. Sejak pekan lalu Turki melancarkan serangan kepada pasukan Kurdi di Suriah utara. Mereka melakukan serangan udara dan tembakan artileri di sepanjang perbatasan dengan Suriah.
Pada Selasa (15/10), Trump menyampaikan pengumuman sanksi terhadap Turki karena invasi militer mereka ke Suriah. Trump menyatakan pemerintahannya menjatuhkan sanksi kepada tiga menteri dan Departemen Pertahanan dan Kementerian Energi Turki, serta membatalkan negosiasi perdagangan senilai 100 miliar dolar AS.
Tak hanya itu, Trump juga menjatuhkan sanksi dagang berupa kenaikan tarif baja sebesar 50 persen terhadap Turki. "Saya sangat siap untuk menghancurkan ekonomi Turki, jika para pemimpinnya terus menempuh jalan berbahaya dan destruktif seperti ini,” ujarnya.