BEKASI, AYOBANDUNG.COM -- Seorang pedagang buah nekat menusuk anggota salah satu ormas di Kabupaten Bekasi hingga tewas karena kesal dipalak.
Kejadian tersebut terjadi di Perempatan Lampu Merah Pasir Gombong, Kampung Gombong, RT 3 RW 6, Desa Pasir Gombong, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Korban bernama R (21), warga Mekarmukti Cikarang. Korban meninggal dunia setelah menderita empat luka tusuk di bagian dada. Sementara itu, tersangka A (20), langsung dibekuk petugas kepolisian.
AYO BACA : Protes “Wik Wik” Lebih Lama, PSK Dibunuh Kuli Bangunan
"Tersangka sudah kami amankan setelah kejadian itu, korban sudah tidak tertolong walaupun sudah mendapatkan pertolongan di rumah sakit," ujar Kepala Kepolisian Sektor Cikarang, Kompol Sujono, Rabu (16/10/2019).
Sujono menuturkan, saat itu korban datang bersama dua temannya, AR (20) dan J (20). Saat itu mereka menghampiri satu per satu pedagang di Simpang Pasirgombong untuk dimintai uang keamanan. Namun, tersangka menolak memberikan uang kepada korban karena belum ada uang.
Namun, korban terus memaksa dan keributan pun terjadi antara mereka. Karena kesal terus di intimidasi oleh korban, pelaku gelap mata dan melakukan aksinya. Korban yang ditikam langsung terjatuh.
AYO BACA : Malu dan Bunga Berlipat Jadi Alasan Pembunuhan Debt Collector
Kedua rekanya yang melihat temanya terjatuh langsung berusaha menyelamatkan korban dengan membawanya ke Rumah Sakit Harapan Keluarga. Sayangnya, di tengah perjalanan, korban meninggal dunia.
Kasubbag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi AKP Sunardi menambahkan, tersangka saat ini sudah dibekuk. Sejumlah barang bukti pisau buah yang dipakai pelaku menusuk korban juga sudah disita pihak kepolisian.
"Korban nekat karena kesal diminta uang oleh korban," katanya.
Meski demikian, petugas masih melakukan pengembangan dengan meminta keterangan pelaku dan saksi di lapangan. Kini, kasus ini tengah ditangani Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi dan Kepolisian Sektor Cikarang guna mengembangkan kasus ini.
AYO BACA : Cegah Depresi dan Bunuh Diri, Psikiater: Mari Budayakan Curhat