Rabu 16 Oct 2019 15:07 WIB

Menteri yang Dipilih Harus Realisasikan Janji Jokowi

Menteri dari kalangan profesional dinilai tak memikirkan urusan politik.

Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan pers terkait situasi terkini di Papua. Jokowi didampingi oleh Mensesneg Pratikno saat memberikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan pers terkait situasi terkini di Papua. Jokowi didampingi oleh Mensesneg Pratikno saat memberikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi)  tengah mempersiapkan nama-nama yang layak masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menyebutkan, menteri-menteri dari kalangan profesional juga layak diprioritaskan karena akan lebih fokus bekerja tanpa memikirkan politik.

Terlebih, Jokowi sempat memberi sinyal bahwa porsi untuk menteri dari kalangan profesional adalah 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen.

Baca Juga

Namun demikian, Adi berpendapat bisa saja dalam praktiknya komposisi itu bisa berubah. Salah satu alasannya, karena dinamika politik. Beberapa partai oposisi seperti Gerindra, PAN, dan Demokrat perlahan sudah merapat.

"Jika pun komposisinya begitu, mungkin profesional banyak yang diendorse parpol," kata Adi.