REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah menilai pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh merupakan tradisi politik baik dalam sistem demokrasi. Menurutnya, tradisi tersebut harus dijaga baik dalam demokrasi Indonesia.
"Saya kira itu tradisi politik yang baik dalam sistem demokrasi kita, saling silaturahmi, saling berkunjung, saling berkomunikasi. Saya kira itu tradisi yang baik dalam tradisi demokrasi kita dan harus kita jaga tradisi yang baik itu," ujar Basarah di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (16/10).
Ia mengatakan, PDI-P menyerahkan kepada Presiden Jokowi terkait rencana bergabungnya Partai Gerindra maupun Partai Demokrat ke koalisi pendukung pemerintahan. PDI-P, kata Basarah, mengapresiasi langkah Partai Gerindra dan partai politik lainnya yang menjalin komunikasi politik.
"Sehingga kalau ada hal-hal yang kurang dimengerti, salah paham, dengan pertemuan itu kalau bahasa Islam-nya tabayyun, klarifikasi, hal-hal yang berbeda pendapat, selisih paham itu bisa dimusyawarahkan," jelas dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bertemu Presiden Jokowi di Istana. Sehari kemudian, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (11/10).
Prabowo menyampaikan kesiapan Partai Gerindra untuk mendukung dan membantu pemerintahan Jokowi di periode selanjutnya. Selanjutnya, pada Ahad (13/10), Prabowo bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kediaman Paloh di Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan ini, Surya Paloh mengatakan tak mempermasalahkan jika Partai Gerindra merapat ke koalisi pendukung Jokowi-Ma'aruf.