Di samping itu, ketepatan masa tanam dan panen juga diperoleh berdasarkan perhitungan kalender matahari yang di dalamnya terdapat pula beragam informasi tentang cuaca, suhu udara, tanah, dan tumbuh-tumbuhan. Hal ini diungkapkan sejarawan Zohor Idrisi melalui The Stellar and Lunar Keys to Medieval Muslim Agriculture.
Ia memaparkan, sebenarnya kalender yang sejenis dengan al-anwa sudah ada sejak masa pra-Islam. Kalender ini terutama dipakai oleh suku pengelana Bedouin serta bangsa Persia. Para ilmuwan Muslim kemudian memberikan sentuhan ilmiah terhadap kalender kuno tersebut.
Kemajuan ilmu astronomi menyajikan pengukuran yang lebih tepat terhadap pergerakan matahari, planet-planet, dan kaitannya dengan ilmu-ilmu lain, misalnya botani dan agronomi.Dari sini diketahui, perubahan karekteristik bulan bukan hanya memengaruhi pasang dan surut, angin, hujan, tetapi juga kesuburan tanah.
Keistimewaan kalender ini yakni memiliki ketepatan perhitungan untuk masa tanam, pemeliharaan, hingga panen. Merujuk kalender yang sudah disempurnakan, para petani hanya tinggal mengafalkan periode pergerakan benda-benda langit untuk memprediksi cuaca sebelum memulai musim tanam.