REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani melontarkan pantun jelang penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di kediaman Prabowo Subianto, di Hambalang, Kabupaten Bogor, Rabu (16/10). Dalam pantunnya, ia menyebut bahwa Jokowi dan Prabowo akan bersama.
"Pantunnya adalah, 'Kain tapis dilipat empat, disimpan rapi di dalam peti. Kita semua sudah berpendapat, pada akhirnya Pak Prabowo nanti akan ngomong bersama Pak Jokowi'," ujar Muzani di Hambalang, Kabupaten Bogor, Rabu (16/10).
Sebelumnya, sejumlah elite Gerindra menyatakan partai akan mengumumkan sikap apakah bergabung dengan kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau tidak. Namun, Muzani enggan menjelaskan maksud kata 'bersama' dalam pantun tersebut.
Sebab, Muzani mengatakan, segala keputusan Partai Gerindra untuk lima tahun ke depan ada di tangan Prabowo. Ia juga mengungkapkan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo di Istana Negara juga membahas soal bergabungnya Partai Gerindra dengan kabinet.
Kendati demikian, Muzani tak memberi tahu lebih detail perihal siapa pihak yang menawarkan hal tersebut. "Diomongkan (soal kabinet antara Jokowi dan Prabowo), ya saya tidak ikut mendampingi. Jadi setahu saya begitu," ujar Muzani.
Terkait nama menteri dari Gerindra, Muzani tak memungkiri bahwa mungkin saja Prabowo sudah mengantongi nama-nama yang akan diajukan. Namun, ia mengaku belum mengetahui hal tersebut.
"Itu ada di sakunya Pak Prabowo yang belum saya intip, saya mau ngintip sebenarnya," ungkap Muzani.
Kabar bergabungnya Partai Gerindra dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin makin berhembus kencang jelang pelantikan. Ada dua nama yang disebut bakal menjadi menteri dari partai tersebut, yaitu Fadli Zon dan Edhy Prabowo.
Fadli Zon diisukan akan menjadi Menteri Dalam Negeri. Sedangkan, Edhy Prabowo dikabarkan menjadi Menteri Pertanian. Keduanya dianggap sesuai dengan konsep yang ditawarkan Partai Gerindra kepada Jokowi.