REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero menyebut adanya potensi penghematan biaya operasional hingga Rp 44,3 miliar. Hal tersebut menyusul operasional jaringan interkoneksi atau tol listrik dari Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Barat (Sulbar) hingga Sulawesi Tenggara (Sultra).
General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi Suroso mengatakan, interkoneksi tersebut membuat biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik menciut sebesar Rp 62,5 per kWh. Lanjut dia, tol listrik mampu mengangkut surplus listrik 400 Megawatt (MW) dari Sulsel ke Sultra.
"Selesainya tol listrik itu memberikan manfaat besar. Manfaat utama menekan BPP listrik dalam artian ada tol itu kami bisa milih pabrik listrik paling murah untuk disalurkan ke pelanggan," kata Suroso di Makassar, Sulsel pada Rabu (16/10).
Dia mengungkapkan, sistem interkoneksi memungkinkan PLN menyalurkan listrik lebih efisien kepada masyarakat. Tol listrik, lanjut dia, membuka peluang bagi PLN untuk saling berbagi cadangan listrik yang tersimpan di masing-masing provinsi.