Kamis 17 Oct 2019 02:03 WIB

Donasi untuk Perantau Minang di Wamena Hampir Rp 6 Miliar

Donasi untuk perantau Minang masih dibuka.

Perantau Minang ingin tinggalkan Wamena, Papua.
Foto: Republika
Perantau Minang ingin tinggalkan Wamena, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengatakan dana yang terkumpul di rekening Sumbar Peduli Sesama untuk membantu perantau Minang di Wamena sudah mendekati Rp 6 miliar. Dari jumlah tersebut, telah dikucurkan sekitar Rp 2 miliar untuk pemulangan lebih dari 800 perantau.

"Kami masih menerima donasi untuk perantau Minang di Wamena," kata Irwan usai menerima donasi dari Pemerintah Kota Pariaman untuk perantau Minang di Wamena, Rabu (16/10).

Baca Juga

Ia menjelaskan masih dibukanya donasi tersebut karena berapa pun dana yang terkumpul tidak dapat membantu mencukupi kebutuhan perantau Minang di Wamena. Hal tersebut, menurutnya, dilihat berdasarkan kerusakan bangunan yang ditimbulkan pascakerusuhan serta modal usaha yang akan diberikan kepada perantau.

"Perbaikan bangunan perlu dibantu, tambah lagi modal usaha walaupun Rp 5 juta atau Rp 10 juta akan termanfaatkan oleh mereka," katanya.

Apalagi, masih ada perantau Minang yang biaya kepulangannya perlu dibantu. Ia menyebutkan saat ini saldo rekening Sumbar Peduli Sesama sekitar Rp 3,8 miliar yang berasal dari berbagai sumber.

"Yang belum kami berikan itu santunan untuk perantau yang ada di sana karena masih pendataan," ujar dia.

Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan juga ikut mengumpulkan donasi untuk membantu perantau Minang di Wamena yang diserahkan langsung kepada Gubernur Sumbar. "Dana yang terkumpul Rp 194.175.000 yang pengumpulannya dengan cara 'bandoncek'," katanya.

Ia menyampaikan dana tersebut sebelumnya sudah dikumpulkan, namun kembali dilakukan penggalangan dana usai senam pagi tadi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement