REPUBLIKA.CO.ID, MINDANAU -- Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 magnitude mengguncang Mindanau di Filipina Selatan pada Rabu (16/10). Gempa membuat warga berhamburan keluar gedung-gedung dan perkantoran. Belum ada laporan kerugian atas peristiwa itu.
Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan, gempa itu, semula dilaporkan berkekuatan 6,7 magnitude. Gempa terjadi di 69 km sebelah utara dari General Santos barat laut, Mindanau pada pukul 11.37 GMT.
Tidak ada tsunami yang merusak yang diperkirakan terjadi setelah gempa bumi. Demikian disampaikan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang berbasis di Hawaii.
Renato Solidum, kepala badan seismik Filipina mengatakan kepada saluran berita ANC bahwa ada kemungkinan gempa susulan setelah gempa yang dianggap kuat dan mampu menyebabkan kerusakan parah.
"Gempa susulan bisa terjadi. Beberapa bisa dirasakan paling mungkin dalam intensitas rendah. Tapi kita tidak bisa menghilangkan kemungkinan intensitas serupa yang bisa dirasakan di wilayah pusat gempa," katanya.
Max Fuentes, seorang penduduk Kota Davao, mengatakan kepada radio DZMM bahwa ia merasakan gempa susulan yang kuat. "Kami menerima info dari teman-teman bahwa ada pemadaman di Kota Digos di Davao," katanya.
Davao City, kota kelahiran Presiden Rodrigo Duterte, adalah salah satu kota terbesar dan terpadat di negara ini.