REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menyinggung soal pengeras suara atau sound system masjid-masjid di Indonesia. JK yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini meminta agar masjid memperhatikan letak pemasangan pengeras suara di masjid agar suaranya terdengar jelas oleh jamaah.
Menurut JK, tidak sedikit masjid di Indonesia yang pengeras suaranya justru tidak terdengar jelas oleh para jamaah. Untuk itu, ia meminta ke depan, jangan sampai karena pengeras suara masjid yang bermasalah justru mengurang pahala jamaah masjid.
Itu disampaikan JK saat memberi sambutan pada acara Groundbreaking Masjid At-Tanwir PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62, Jakarta, Kamis (17/10).
“Kalau masjid seperti itu maka lebih berpahala sopir angkot dibanding (masjid) pengumumannya, kalau sopir angkot liar dan cepat, semua penumpangnya (bilang) astafiruglah. Tapi kalau sound system masjid jelek orang ketiduran karena tidak mendengar,” kelakar JK.
JK menerangkan, hampir 80 persen kegiatan di masjid adalah mendengarkan. Karena itu penting untuk memastikan pengeras suara masjid berfungsi dengan baik. Karena itu, JK mengungkap, DMI juga memiliki program konsultan khusus untuk standar sound system masjid.
“Karena itu harus diperhatikan, ketiduran orang kalau sound system jelek, bukan karena mutu dan merknya tapi liat cara pasangnya,” kata JK lagi.
JK juga mengingatkan, pengeras suara antar masjid dengan masjid lainnya tidak saling melampaui. Menurut JK, tidak sedikit pengeras suara antar masjid dengan masjid yang letaknya berdekatan saling bersahut-sahutan.
Hal ini kata JK, justru membuat suara dari masjid tersebut tidak jelas didengar oleh masyarakat.
“Sound systemnya berkeliaran kemana-mana, kerasnya kayak apa, bertanding kadang-kadang,” ujar JK.
“Karena itu kita akan punya aturan bahwa sound system itu jangan saling melampaui masjid yang satu, karena nanti tidak jelas adzannya, azan semua kita bingung. Daerah-daerah yang banyak masyarakat, yang padat, waduh itu,” ujar JK lagi.