REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno membantah bahwa ia kembali ke Partai Gerindra lantaran ditawari kursi menteri. Sandi menegaskan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak pernah menyodor-nyodorkan nama menteri ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Gerindra it's not about to fight for position. Kenapa saya ingin kembali ke Gerindra itu karena yang diperjuangkan oleh Gerindra itu adalah gagasan," kata Sandiaga di kediamannya di Senopati, Jakarta, Kamis (17/10).
Ia berpandangan yang lebih pantas menjadi menteri bukanlah dirinya. Menurut Sandi, sosok Prabowo dan Edhy Prabowo dinilai lebih pantas menjadi menteri.
"Kalau di partai urut kacanglah. Kader terbaik pertama ya Pak Prabowo, dia penggagas itu, saya siap membantu. Pak Prabowo paling pantas saya rasa. Dan ada kader Gerindra lain Edy Prabowo yang lebih senior. saya baru masuk lagi kemarin," ungkapnya.
Ia meminta semua pihak untuk tidak berspekulasi terkait nama menteri. Sandi juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga tensi politik saat ini. Selain itu ia mengapresiasi partai-partai politik yang telah lebih dulu mendukung Jokowi dan menginginkan posisi tertentu.
"Jadi dengan pernyataan kemarin, Pak Jokowi akan dengan sangat plong lega bisa ambil keputusan, karena Gerindra jangan dijadikan, jangan ikut membikin puyeng kepalanya Pak Presiden. Bahwa kita akan tetap fokus untuk membangun bangsa ini menjaga keutuhan," jelasnya.
Sandiaga juga mengaku baru mendapatkan instruksi untuk merekrut kader-kader muda Partai Gerindra. "Saya akan turun program Gerindra nyambung di kalangan muda karena mayoritas elektoral 2020 pilkada serentak didominasi anak muda," tuturnya.