REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Agenda pemilihan kepala desa merupakan hal yang rutin dilakukan. Jabatan yang dipilih setiap enam tahun sekali itu tentunya manjadi magnet bagi banyak orang di desa.
Di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pelaksanaan pemilihan kepala desa berlangsung pada 15 Oktober 2019. Pilkades yang berlangsung hari Selasa itu diikuti 167 desa yang tersebar di 22 kecamatan se-Kabupaten Blitar. Terdapat 518 calon kepala desa yang bertarung.
Banyak hal yang menarik dalam pemilihan kepala desa di Kabupaten Blitar ini. Ada Kapolsek yang maju ikut serta di pilkades. Namun, ada juga dua istri dari Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo yang ikut serta dalam pemilihan ini.
Kedua istri Wakil Bupati Blitar itu menjadi magnet tersendiri meramaikan pilkades. Bukan hanya soal kekompakan, ternyata keduanya juga sama-sama berhasil lolos kembali menjadi kepala desa. Pemilihan ini sama-sama yang kedua kalinya bagi mereka.
Fedriana Anitasari, istri kedua dari Wakil Bupati Blitar berhasil unggul mengalahkan dua lawannya menjadi Kepala Desa Wonorejo, Kecamatan Talun. Di desa itu, terdapat 3.539 pemilih. Fedriana Anitasari mendapatkan suara mutlak dengan mengantongi 2.275 suara. Dua lawannya keok, yakni Karmaji yang mendapatkan 211 suara dan Muslim Andri Mawanto dengan 328 suara.
Di Desa Wonorejo, terdapat tiga dusun, yakni Dusun Kembangarum, Dusun Wonorejo dan Dusun Mungkung.
Bagi ibu muda ini, menjadi kepala desa bukan hanya keinginan untuk menjadi pemimpin, melainkan lebih pada pencapaian tentang citra perempuan. Menjadi perempuan bukan berarti tidak bisa berkarya di ruang publik, kendati menjadi istri pejabat.
Ia ingin mematahkan sugesti bahwa perempuan lemah. Di era emansipasi seperti saat ini, lebih terbuka bagi perempuan untuk berkiprah di ruang publik menjadi pemimpin.
Ia juga termotivasi dengan banyaknya perempuan yang berhasil menjadi pemimpin.
"Dari sini saya termotivasi sebagai perempuan ikut dalam pembangunan Indonesia," kata perempuan 33 tahun ini.
Beberapa program yang diunggulkannya seperti ingin mengembangkan ekonomi kerakyatan, mengembangkan BUMDes, hingga meningkatkan produksi pertanian.
Menjadi istri dari seorang pejabat di Kabupaten Blitar, kata Fedriana, tentunya semua harus dijaga dengan baik. Beruntung, ia mempunyai suami yang selalu mendukung segala kegiatannya. Bahkan, suami siap membantu jika ia kesulitan membuat kebijakan.
Kendati menjadi istri muda, ia mengaku selalu kompak dengan keluarga. Bahkan, ketika membuat visi misi, membuat strategi, termasuk soal baju yang hendak dipakai saat pelaksanaan pilkades kompak menggunakan warna ungu.
"Kami sangat baik, kemana berdua. Sering apa pun yang kami lakukan, kalau ada undangan ke kabupaten berangkat berdua termasuk dalam pilkades. Sampai masalah baju pas pemungutan, kami sepakat," tutur dia.
Halla Unaryanti (48), istri pertama Wakil Bupati Blitar juga berhasil unggul kembali di pilkades. Halla maju pilkades di Desa Bendosewu, Kecamatan Talun. Pun, ia juga menang di pilkades dengan perolehan suara 2.213, sedangkan saingannya M Anwar Zen hanya mendapatkan 1.283 suara. Total jumlah pemilih di desa itu 4.388 orang.
Halla Unaryanti mengungkapkan kemenangan yang diraihnya merupakan amanah dan kepercayaan masyarakat. "Terima kasih atas amanah yang diberikan kembali kepada kami. Tentunya ini semua adalah dukungan dari warga untuk membawa Bendosewu lebih baik lagi," kata dia.
Partisipasi tinggi
Bupati Blitar Rijanto mengungkapkan tingkat partisipasi masyarakat ikut pilkades di desanya cukup tinggi. Hal itu terbukti dari hasil survei serta kunjungan langsung ke sejumlah desa yang ada pilkades.
Namun, ia mengakui tidak bisa semua warga memberikan hak suaranya ikut pilkades. Dimungkinkan karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, menyebabkan warga urung memberikan hak suaranya.
Menurut Bupati, pilkades ini tentunya kesempatan bagi masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang dinilai laik memimpin desanya. Sosok yang dianggap tepat agar desa mereka menjadi lebih maju.
"Yang jelas animo masyarakat bisa diprediksi di atas 80 persen. Kalau saat Pemilu Presiden 2019, sudah cukup lumayan. Ini di desa, jadi greget masyarakat lebih tinggi," kata dia.
Hal demikian juga dikatakan oleh Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo. Ia menyebut pilkades serentak ini bisa terlaksana dengan baik, kondusif, dan tidak ada halangan.