REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kementerian Agama (Kemenag) mengajak seluruh umat beragama di Indonesia melakukan doa serentak pada Jumat (18/10) esok. Doa bersama dilakukan sebagai salah satu bentuk menyikapi situasi dan kondisi Indonesia saat ini.
"Situasi serta kondisi bangsa dan negara belakangan ini memerlukan penguatan persatuan dan kesatuan," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag, M Nur Kholis Setiawan, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (17/10).
Sekjen berharap dengan doa tulus yang dipanjatkan, bangsa ini dapat terhindar dari permusuhan dan perpecahan sesama anak bangsa. Doa bersama juga menjadi salah satu bentuk ikhtiar bangsa untuk menjaga bangsa ini. "Mari kita berserah kepada Allah SWT, memohon agar bangsa ini selalu dalam penjagaanNya,” lanjut Sekjen.
Ia juga menyampaikan, Kemenag telah mengeluarkan surat edaran terkait doa bersama untuk kedamaian, persatuan, dan keselamatan bangsa. Surat edaran tersebut ditujukan kepada seluruh kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, kepala Kantor Kemenag Kota/Kabupaten, dan pimpinan perguruan tinggi keagamaan negeri se-Indonesia.
Surat edaran ini, menurut Nur Kholis, dikeluarkan menyusulrapat koordinasi bersama Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya yang dilakukan Kamis (10/10) lalu. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Kemenag diminta membuat surat edaran untuk melakukan doa bersama.
”Doa atau penyampaian pesan tentang kedamaian, persatuan dan keselamatan bangsa kami harap dapat dilakukan pada khutbah Jumat di Masjid, maupun pertemuan keagamaan di Gereja, Vihara, Pura, maupun Klenteng,” ujar Nur Kholis.
Di saat yang sama, kata Nur Kholis, komunitas lintas agama/kepercayaan juga akan mengadakan Doa Bersama untuk kedamaian, persatuan dan keselamatan bangsa. Doa bersama ini akan dilaksanakan di Monas, pada Jumat 18 Oktober 2019, pukul 10.00 WIB.