Kamis 17 Oct 2019 15:48 WIB

Biofarma-Kemenkes Hadiri Pertemuan SC Negara OKI

Indonesia diminta Terus Kawal Kemandirian Bioteknologi dan Vaksin Center.

 Delegsi Indonesia dalam kegiatan 13th Meeting of the OIC Steering Committee on Health yang diselenggarakan oleh OIC di Abu Dhabi UAE, pada tanggal 7 Oktober 2019 yang lalu, berfoto bersama peserta lain dari sesama anggota OKI
Delegsi Indonesia dalam kegiatan 13th Meeting of the OIC Steering Committee on Health yang diselenggarakan oleh OIC di Abu Dhabi UAE, pada tanggal 7 Oktober 2019 yang lalu, berfoto bersama peserta lain dari sesama anggota OKI

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Setelah pelaksanaan workshop Cold Chain System untuk angggota negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada tanggal 1 – 2  Oktober 2019 yang lalu, Kementerian Kesehatan RI dan Bio Farma diundang dalam kegiatan 13th Meeting of the OIC Steering Committee on Health yang diselenggarakan oleh OIC di Abu Dhabi UAE, pada tanggal 7 Oktober 2019 yang lalu.

Pertemuan yang diselenggarakan sebagai persiapan pertemuan tingkat tinggi Menteri Kesehatan Negara Anggota OKI (Islamic Conference of Health Ministers) ke-7 pada Desember 2019 di Abu Dhabi, membahas beberapa agenda, antara lain penyampaian pelaporan dari Indonesia mengenai kegiatan Center of Excellence (CoE) bidang Bioteknologi dan Vaksin termasuk kegiatan workshop OIC on Cold Chain Management System, dan rencana pengembangan pusat unggulan vaksin dan produk bioteknologi untuk jangka waktu 10 tahun mendatang. 

Direktur Jenderal Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi sekaligus pimpinan sidang Dr. Yahya Saeede mewakili peserta memberikan sambutan positif dan mengharapkan agar pusat unggulan tersebut terus didorong agar mampu untuk mewujudukan Ketahanan dan Kemandirian Vaksin dan Produk Bioteknologi di kawasan 57 negara anggota OKI.

Dalam laporan kegiatan Indonesia sebagai Center of Excellence (CoE) yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto, menyampaikan sudah ada beberapa kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan CoE, antara lain peluncuran secara resmi CoE oleh Ibu Menteri Kesehatan melalui Seminar tentang Pusat Unggulan Vaksin pada bulan Mei 2018 yang lalu di Jakarta,  ditunjuknya Bio Farma sebagai laboratorium dan fasilitas penelitianna OIC. Fasilitas lab ini, sedianya potensial untukakan diperluas di Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPITEK) Serpong di masa mendatang.

Kegiatan lainnya pada CoE ini adalah pelaksanaan Workshop on Cold Chain Management System tanggal 1-2 Oktober 2019, di Bandung, serta pembuatan Sekretariat Pusat Unggulan Vaksin dan Produk Bioteknologi yang berlokasi di Gedung Adhyatma Lantai 8 Kementerian Kesehatan RI dan Fasilitas Pusat Unggulan sendiri berupa laboratorium bertempat di Bio Farma.  ''Setelah penunjukan Indonesia sebagai Center of Excellence untuk bidang Bioteknologi dan vaksin, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah membuat beberapa agenda terutama untuk peningkatan capacity building dari anggota OKI. Untuk jangka pendek, Kemenkes telah mengundang 16 delegasi anggota OKI pada awal Oktober 2019, untuk belajar mengenai penanangan vaksin, melalui workshop cold chain system yaitu suatu metode cara penanganan vaksin, dari mulai pabrik hingga digunakan oleh pasien,'' ungkap Bambang dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (17/10).

 Bambang menambahkan, pelatihan ini akan terus berkembang seiring adanya peningkatan kompetensi dari masing – masing anggota OKI, sehingga tujuan akhir pembentukan CoE ini dapat terwujud antara lain, munculnya kemandirian untuk pembuatan vaksin untuk melindungi masyarakat dari ancaman penyakit global dan mengembangkan potensi kerjasama penelitian antara sesama negara Anggota OKI.

Di sela-sela pertemuan, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan dan beranggotakan Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian dan Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kesehatan, Perwakilan Direktorat Sosbud OINB Kementerian Luar Negeri, dan Perwakilan KBRI Riyadh berkesempatan untuk melakukan pertemuan Bilateral dengan para pelaku bisnis dan industri farmasi Persatuan Emirat Arab, yaitu LifePharma, Burjeel Hospital  FZE Group dan KBBO Group. dalam rangka penjajakan kerja sama kesehatan bidang farmasi dan kesehatan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement