Kamis 17 Oct 2019 18:02 WIB

Pembunuhan Kepala Sekolah di Sintang Dipicu Kekesalan

Pelaku penusukan merasa dendam karena Sukimin selalu ikut campur urusan pribadinya.

Red: Andi Nur Aminah
Korban Tewas/ilustrasi
Foto: ist
Korban Tewas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Penusukan Kepala Sekolah SDN 24 Mensiap Baru Kecamatan Tempunak, Sukimin yang akhirnya tewas di jalan ketika hendak ke sekolah, Kamis (17/10) pagi, dipicu permasalahan keluarga. "Pelaku, sebelumnya masih ada ikatan keluarga dengan korban dari hubungan pernikahan," kata Kapolres Sintang AKBP Adhe Hariadi di Sintang.

Turit, si pelaku merasa dendam karena Sukimin selalu ikut campur urusan pribadinya. Dendam itu bermula pada tahun 2017 ketika pelaku menikah siri dengan PR, yang terhitung masih keponakan korban.

Baca Juga

Kemudian di tahun ini, karena tidak ada kecocokan maka pelaku berpisah dengan PR. Sekitar Agustus lalu, pelaku mendapat surat dari perangkat Desa Mensiap Baru untuk mengurus perceraian dengan istri sah pelaku yang berada di Jawa. "Apabila tidak dapat melengkapi surat tersebut, pelaku diwajibkan pergi dari Desa Mensiap Baru," katanya.

Sukimin, ujar Kapolres, yang merupakan paman istri siri pelaku selalu ikut campur urusan pribadi pelaku. Baik saat masih menikah dengan PR dan setelah pelaku berpisah dengan PR.