REPUBLIKA.CO.ID, MOTEGI -- Jorge Lorenzo menegaskan tidak memiliki rencana membicarakan jalan keluar lebih awal terkait kelanjutan kontraknya bersama Repsol Honda. Lorenzo akan mengesampingkan perundingan dengan tim yang berniat mengontraknya.
Lorenzo bergabung bersama Honda Januarai 2019. Namun pembalap asal Spanyol itu tak bisa berkembang karena serangkaian cedera yang dideritanya. Dia juga kesulitan beradaptasi dengan Honda. Akibatnya, dia tampil buruk sepanjang musim ini.
"Tujuan saya dan ide saya adalah untuk (tinggal dan) menyelesaikan kontrak saya dengan Honda," ujar Lorenzo dilansir dari Crash, Kamis (17/10).
Nasib Lorenzo sedang dalam tekanan bersama Honda karena performanya yang tak kunjung baik. Itu juga ditambah dengan pengumuman Johann Zarco yang bersedia bergabung ke Honda musim depan setelah berpisah dengan KTM.
Lorenzo tak ingin memikirkan mengenai isu kesediaan Zarco bergabung bersama Honda. Lorenzo hanya menyampaikan harapannya kinerja lebih bagus dari penampilan debutnya. Sejak awal menandatangani kontrak, Lorenzo memimpikan tampil baik meski tidak juara. Namun dia mengakui harapan itu tak terwujud.
"Di Aragon tahun lalu saya mengalami cedera kaki, kemudian di Thailand cedera di tangan, lalu di pra-musim cedera skafoid, di Qatar saya patah tulang rusuk dan kemudian di Assen saya mematahkan punggung,” jelasnya.
Dia pun mengakui sulitnya adaptasi juga memengaruhi hasil kinerjanya. Lorenzo masih berusaha mencari solusi atas persoalan yang dihadapi agar bisa bersaing dengan Marc Marquez. Dia ingin tampil baik di Motegi.
"Motegi selalu menjadi salah satu trek favorit saya, terutama karena tarmaknya sangat rata dan grippy, yang selalu bagus untuk saya berkuda," ucapnya.