Jumat 18 Oct 2019 00:05 WIB

Said Aqil: Kunjungan ke Jombang tidak Terkait Kabinet

PBNU menyerahkan sepenuhnya komposisi kabinet kepada Presiden.

Red: Andri Saubani
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj saat silaturrahim dengan Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz, Kamis (17/10).
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj saat silaturrahim dengan Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz, Kamis (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengatakan, kunjungan ke pesantren dan ziarah ke makam di Jombang tidak terkait dengan berbagai hal soal kabinet menteri baru Presiden Joko Widodo- Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode 2019-2024. PBNU menyerahkan sepenuhnya komposisi kabinet kepada Presiden.

"Tidak ada kaitan dengan pelantikan. Kegiatan ini lebih besar dari pelantikan. Pelantikan tidak penting buat saya," kata Said di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis (17/10).

Ia menegaskan, kegiatan PBNU di Jombang adalah dalam rangka menyambut peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 yang akan diperingati pada 22 Oktober. Sementara ziarah kubur, Ketum PBNU mengatakan itu adalah dalam rangka mendoakan para tokoh NU yang telah mendahului sekaligus mencari berkah dari mereka.

"Kita 'tawasul' agar bangsa Indonesia ini aman dan diberkahi, saling menghormati dan bersatu. Mudah-mudahan dalam proses pelantikan tidak diwarnai demonstrasi," katanya.

Menambahkan, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan soal nama-nama dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin adalah kewenangan sepenuhnya dari presiden. PBNU, kata dia, memberi keleluasaan bagi kepala negara menyiapkan siapapun kader terbaik bangsa untuk menjalankan pemerintahan.

"Kami sami'na wa ato'na, tidak ada grusa-grusu. Presiden sudah mencatat semua itu," katanya merujuk pada PBNU yang menghormati apa pun keputusan presiden soal nama pengisi jajaran kabinet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement