Kamis 17 Oct 2019 22:08 WIB

Politikus PDIP: Masyarakat Optimistis Sambut Periode Kedua

Charles mengatakan optimisme menjadi modal penting Jokowi-Ma'ruf.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Charles Honoris
Foto: ANTARA
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Charles Honoris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR Charles Honoris mengatakan tingkat kepuasan masyarakat dan citra diri baik Joko Widodo (Jokowi) tetap tinggi pada ujung masa pemerintahan pertama. Ia mengatakan ini wujud optimisme masyarakat dalam menyongsong periode kedua Pemerintahan Jokowi.

"Optimisme ini menjadi modal penting Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan jajaran pemerintahan yang terbentuk nantinya untuk terus bekerja, kerja, kerja menggenapi janji-janji kampanyenya," ujar Charles, di Jakarta, Kamis (17/10).

Baca Juga

Charles mengacu pada hasil survei Litbang Kompas tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi per Oktober 2019, yakni 58,8 persen. Sebelumnya pada Maret 2019, tingkat kepuasan masyarakat berada di angka 59,6 persen.

"Ini adalah bukti bahwa rakyat Indonesia tetap mengapresiasi positif kerja-kerja pemerintah, terlepas dari segala dinamika yang terjadi belakangan ini," kata Charles.

Dalam publikasi survei yang dilakukan Litbang Kompas pada Kamis ini, juga ditunjukkan tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi atas kinerja pemerintah berbanding lurus dengan citra diri Presiden Jokowi. Disebutkan 73,3 persen publik menilai citra diri Jokowi baik.

"Citra baik Jokowi ini menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan oleh pemerintah di sejumlah bidang dalam lima tahun terakhir tidak lain adalah berkat kepemimpinan yang baik dari Sang Presiden," ujar Charles.

Charles menyadari tantangan Pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin ke depan tidaklah mudah, baik internal maupun eksternal. Mulai dari tantangan konsolidasi nasional, sampai ancaman resesi global.

Namun, lanjut Charles, dengan modal optimisme masyarakat dan konsistensi kerja keras pemerintah, ia yakin tantangan tersebut bisa teratasi. "Tidak ada tantangan yang terlalu besar jika kita semua bersatu padu dan bergotong royong menghadapinya," ujar Charles lagi.

Survei Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia pada 19 September-4 Oktober 2019. Responden dipilih acak bertahap (multistage random sampling) dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,83 persen.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement