Kamis 17 Oct 2019 22:45 WIB

IPNU akan Bahas Wabah Radikalisme di Kalangan Pelajar

Pembahasan radikalisme jadi concern Konbes dan Rakernas IPNU.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Aswandi Jailani (tengah) saat menyampaikan pernyataan sikap terkait aksi demontrasi para pelajar dan mahasiswa di Jakarta, Senin (30/9).
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Aswandi Jailani (tengah) saat menyampaikan pernyataan sikap terkait aksi demontrasi para pelajar dan mahasiswa di Jakarta, Senin (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) akan menggelar kegiatan Konferensi Besar (Konbes) dan Rapat Kerja Nasional(Rakernas) di Pondok Pesanten Minhadlul Ulum Pasewaran, Lampung pada18-20 Oktober 2019. Dalam kegiatan ini, para pimpinan IPNU akan membahas isu-isu strategis.  

"Berbagai macam isu strategis akan menjadi pembahasan, baik untuk internal dan eksternal," ujar Ketua Umum PP IPNU, Aswandi Jailani saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (17/10).  

Baca Juga

Dalam ranah internal, kata dia, maka akan dibahas bagaimana penguatan dan konsolidasi organisasi, merumuskan konsep kaderisasi, bahkan sampai pada bagaimana pementapan ideologisasi. "Sedangkan isu eksternal, dalam Rakernas akan dibahas tentang wabah radikalisme di kalangan pelajar dan mahasiswa," ucap Aswandi.  

Selain itu, menurut dia, dalam kegiatan akbar tersebut pihaknya juga akan melakukan peninjauan terhadap Permendiknas No 39 Tahun 2008, ketahanan informasi, talenta muda Indonesia, bahkan sampai pada pengawalan terhadap undang-undang pesantren (UU Pesantren) yang baru saja disahkan.  

Kegiatan yang mengangkat tema “Berkolaborasi, membangun inovasi mengawal NKRI” ini akan diikuti 350 peserta dari berbagai daerah. Menurut Aswandi, tema tersebut sangat relevan pada era revolusi industri 4.0, yang mana semuanya sudah berbasis teknologi.  

“Tema ini sengaja diambil karena melihat konteks perkembangan zaman yang saat ini sudah masuk dalam era digitalisasi yang kita kenal dengan era revolusi indstri 4.0 bahkan sudah masuk era society 5.0. Untuk itu dibutuhkan inovasi dan kolaborasi," kata Aswandi.  

Sementara itu, Sekretaris Umum PP IPNU, Mufarrihul Hazin menjelaskan, kegiatan Konbes dan Rakernas IPNU ini merupakan ajang untuk membuat dan merumuskan rencana strategis dalam pengembangan organisasi, kaderisasi, dan ideologi.  

"Namun, selain itu juga akan menyoroti tentang kebijakan kebijakan pemerintah, seperti permendikbud no. 39 tahun 2008, talenta muda Indonesia, radikalisme pelajar bahkan pada undang-undang pesantren," ujar Hazin.  

Lulusan doktor termuda Unesa ini menambahkan, di acara konbes dan rakernas tersebut juga akan diadakan pelatihan riset dan launching Badan Student Reseach Center (SRC), Seminar Kewirausahaan Muda, serta Launching Majalah Lensa Remaja. Selain itu, juga akan digelar Haul Akbar Prof Dr Tholhah Mansur ke-33 serta doa bersama pelajar untuk bangsa.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement