REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 pada 20 Oktober, mulai bersebaran sejumlah nama yang diisukan masuk jajaran kabinet pada periode tersebut. Daftar nama-nama tersebut menjadi pesan berantai di media-media sosial.
Salah satu nama yang masuk dalam daftar yang dimaksud adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj. Said Aqil diisukan bakal mengisi jabatan Menteri Agama. Ia bersaing dengan dua nama lainnya yakni Yahya Cholil Staquf dan Muhammad Zainul Majdi.
Menanggapi isu tersebut, Said Aqil malah merendah dengan mengaku tidak cocok menjadi seorang menteri. Meski demikian, Said Aqil tidak meng-iya-kan atau membantah, apakah dirinya menjalin komunikasi dengan pemerintah, terkait prnunjukannya sebagai calon menteri.
"Tidak ada potongan saya jadi menteri," kata Said Aqil ditemui di Kantor PWNu Jatim, Jalan Masjid Al Akbar, Surabaya, Jumat (18/10).
Said Aqil mengatakan, wakil presiden pendamping Jokowi memang berasal dari NU. Namun, kata dia, soal jabatan menteri adalah hak prerogratif presiden. Dia pun mengaku, NU tidak bisa meminta jatah berapa menteri yang bisa diisi oleh kadernya. "Itu urusannya presiden," ujar Said Aqil.