REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Fajar Hirawan mengharapkan agar menteri ekonomi yang ada kabinet baru Joko Widodo diisi oleh kalangan profesional. Menteri dari profesional dinilai lebih gesit dalam menjalankan kebijakan pemerintah.
"Yang paling penting adalah menteri itu memiliki kapasitas pengetahuan dan manajerial yang sangat mumpuni," katanya di Jakarta, Jumat.
Ia mengharapkan presiden terpilih Joko Widodo mempertimbangkan sosok-sosok profesional atau teknokrat yang tidak banyak bicara tapi mampu dan sigap menjalankan kebijakan, khususnya ekonomi.
Sementara itu, susunan kabinet jilid II Jokowi, kata dia, juga akan dinantikan pelaku pasar. Jika para pembantu Kepala Negara itu lebih banyak kalangan profesional maka besar kemungkinan membawa dampak positif bagi pasar.
Sebelumnya, melalui akun media sosial Instagram, Jokowi menyebut susunan kabinet untuk pemerintahan periode mendatang sudah rampung.
Jokowi mengatakan akan mengumumkan nama menteri setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 pada 20 Oktober 2019. Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan pengumuman bisa dilakukan pada hari yang sama atau setelahnya.
"Siapa-siapa yang akan membantu saya di pemerintahan nanti? Sabarlah. Indonesia ini tak berkekurangan orang-orang hebat dan mampu memimpin kementerian dan lembaga dan bersedia untuk mengabdi kepada bangsa ini," tulis Jokowi melalui akun Instagram-nya.
Jokowi menyebut tidak sulit menemukan calon menteri karena mereka tersebar di semua bidang pekerjaan dan profesi, seperti akademisi, birokrasi, politisi, santri, juga TNI dan polisi.