REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Purwakarta beserta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar doa bersama, Jumat (18/10). Doa bersama ini dilakukan menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan doa bersama dilakukan dengan melibatkan masyarakat. Lewat doa bersama ini diharapkan pelantikan presiden bisa berjalan lancar dan kondusif.
“Seluruh elemen masyarakat dari mulai Forkopimda, TNI, Polri, mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan juga anak-anak pelajar hadir dan mempunyai komitmen yang sama menjadi Purwakarta tetap kondusif,” kata Anne di Bale Yudistira Kantor Pemkab Purwakarta, Jumat (18/10).
Anne berharap momen pelantikan presiden tetap berjalan kondusif dan aman terutama di Kabupaten Purwakarta. Dengan dilantiknya pemimpin yang telah dipilih masyarakat harapannya Indonesia bisa semakin lebih baik ke depannya.
Menurutnya, hingga saat ini Purwakarta masih dalam keadaan kondusif. Tidak muncul riak-riak potensi kerawanan terutama berkaitan dengan jelang pelantikan presiden ini.
“Kita bersinergi terus dengan jajaran TNI Polri agar tetap kondusif. Kita juga punya pengalaman demokrasi dari pilkada, pileg dan pilpres. Saya yakin kota bisa melewati dengan pengalaman kita itu,” ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Purwakarta AKBP Matrius menambahkan sudah bersiaga mengantisipasi potensi kerawanan sejak H-7. Sebanyak 510 personel gabungan sudah ditempatkan di lokasi yang menjadi titik potensi kerawanan.
Matrius mengatakan hingga kini situasi terpantau kondusif dan aman di Purwakarta. Bahkan hingga hari ini belum ada informasi akan adanya aksi unjuk rasa berkenaan dengan pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang.
“Sampai saat ini belum ada satu pun pemberitahuan tentang rencana kelompok kecil sedang atau besar yang akan unjuk rasa ke Jakarta. Untuk Purwakarta sampai sekarang juga tidak ada yang merencanakan demonstrasi,” ujar Matrius.
Ia menambahkan berdasarkan informasi dari intelijen yang disebar, masyarakat Purwakarta cenderung merayakan pelantikan presiden ini dengan kegiatan-kegiatan positif di dalam wilayah. Sementara untuk kelompok yang kontra belum terpantau ada pergerakan signifikan termasuk rencana aksi ke Jakarta.