Jumat 18 Oct 2019 11:51 WIB

Rencana Trump Gelar KTT G7 di Resort Golf Miliknya Dikritik

Donald Trump dituding menyalahgunakan kantornya untuk kepentingan pribadi.

Red: Nur Aini
Presiden AS Donald Trump dalam Pertemuan KTT G7 di Biarritz, Prancis.
Foto: Christian Hartmann, Pool via AP
Presiden AS Donald Trump dalam Pertemuan KTT G7 di Biarritz, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, WAHINGTON -- Presiden AS Donald Trump akan menjadi tuan rumah KTT ekonomi Kelompok Tujuh negara-negara maju (G7) tahun depan di resort golf miliknya di Florida. Rencana itu dikecam oleh Demokrat dan lainnya karena lebih banyak bukti presiden menyalahgunakan kantornya untuk keuntungan pribadi.

Penjabat kepala staf Gedung Putih Mick Mulvaney pada Kamis mengatakan dalam konferensi pers bahwa KTT G7 akan berlangsung di resort golf Trump National Doral dekat Miami mulai 10 hingga 12 Juni. Keputusan itu diambil setelah pemerintah memilihnya dari sekitar selusin situs yang potensial.

Baca Juga

Presiden Partai Republik itu menghadapi kritik dan sejumlah penyelidikan kongres atas keuangannya dan potensi konflik kepentingan yang bersumber dari bisnis real estate yang masih ia miliki. Ia juga menghadapi penyelidikan pemakzulan terhadap tuduhan bahwa ia mengejar kepentingan politik dalam hubungannya dengan Ukraina.

Klausul konstitusi AS melarang pejabat pemerintah menerima gaji, biaya atau keuntungan dari pemerintah asing dan domestik tanpa persetujuan kongres. Demokrat mengatakan mereka akan menyelidiki rencana Trump untuk menjadi tuan rumah G7 di propertinya setelah ia melayangkan gagasan itu pada Agustus.

Ketua DPR Nancy Pelosi dan anggota parlemen Demokrat lainnya juga mengecam pilihan itu.

"Konstitusi jelas: presiden tidak dapat menerima hadiah atau pembayaran dari pemerintah asing. Tidak ada yang di atas hukum," tulis Pelosi di Twitter.

Dalam sebuah pernyataan, Ketua Komite Kehakiman DPR Jerrold Nadler menyebut pengumuman itu "di antara contoh paling berani tentang korupsi Presiden." Nadler mengatakan komite akan terus menyelidiki "tentang masalah ini".

Mulvaney mengatakan kepada wartawan bahwa Trump tidak akan mendapat untung dari penggunaan properti karena pengeluaran apa pun akan "sesuai biaya". Dia juga mengatakan menggunakan Doral "bernilai jutaan dolar lebih murah" daripada fasilitas lain dan akan menghasilkan "penghematan sekitar 50 persen."

"Hadapi itu, dia akan dikritik terlepas dari apa yang dia pilih untuk dilakukan. Tapi, tidak, tidak ada masalah di sini tentang dia yang mendapatkan keuntungan dari ini dengan cara, atau bentuk apa pun," kata Mulvaney.

Trump telah berulang kali menyerang Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat dan mantan wakil presiden, atas hubungan bisnis putranya di Ukraina dan China. Trump berulang kali menyebut tindakan itu sebagai korup.

Ditanya tentang penggunaan properti bisnis pribadi presiden untuk menjadi tuan rumah acara-acara resmi pemerintah berbeda dari tuduhan Trump terhadap Biden, Mulvaney mengatakan kepada wartawan bahwa tidak akan mendapat untung. Dia mengatakan keluarga telah menghasilkan uang sebelum Trump menjadi presiden pada Januari 2017. Trump mengatakan dia tidak terlibat dengan operasi sehari-hari perusahaan pribadinya dan putra-putranya menjalankan bisnis.

Senator Republik Mitt Romney, yang mengkritik transaksi Trump di Ukraina tetapi belum menyerukan pemakzulannya, menyebut pilihan itu "pemilihan lokasi yang sangat tidak biasa."

Komite Nasional Demokrat, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa tampaknya Trump sedang mencoba membangunkan kembali sebuah properti yang tidak menguntungkan yang telah "merugi".

Di sela-sela pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia, menteri keuangan Ghana menyindir, "Bisakah Anda bayangkan jika presiden Ghana melakukan sesuatu seperti itu? Itu tidak akan baik."

Kenneth Ofori-Atta mengatakan kepada Reuters, "Kami tidak memiliki presiden yang kaya, jadi itu tidak akan terjadi. Kami memiliki fasilitas negara di pegunungan. Di situlah sesuatu seperti itu akan terjadi."

Pada Mei, Washington Post melaporkan pendapatan operasional Doral turun 69 persen sejak 2015, mengutip dokumen perusahaan. Demokrat lain mengatakan mereka terkesima pada pengumuman itu, dan mencatat ironi itu dibuat pada hari yang sama bahwa ketua Komite Pengawasan DPR Elijah Cummings, yang panelnya telah menyelidiki apakah Trump telah menggunakan dana pembayar pajak untuk memperkaya dirinya sendiri, telah meninggal.

"Semua kepura-puraan hilang," kata Perwakilan Peter Welch, seorang anggota komite pengawas. Mengacu pada putri sulung Trump, dia menambahkan, "Dia mungkin akan memiliki Ivanka di sana, memeriksa mereka dan mengambil setoran."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement