REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang resmi menutup kompleks resosialisasi Argorejo atau yang lebih dikenal dengan Lokalisasi Sunan Kuning Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/10). Penutupan tersebut ditandai dengan pembacaan ikrar oleh beberapa perwakilan warga binaan yang dipimpin oleh Ketua Pengelola Resos Argorejo Suwandi.
Ikrar itu sendiri menyatakan warga binaan Resos Argorejo bersedia meninggalkan profesi sebagai pekerja seks komersial dalam rangka meningkatkan harkat martabat sebagai perempuan. Sebagai tanda resminya penutupan kompleks lokalisasi tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi membuka tirai papan pengumuman yang bertuliskan "Wilayah Argorejo (SK) Kawasan Bebas Prostitusi"
Menurut wali kota, kawasan Resos Argorejo ini nantinya akan diubah menjadi kampung tematik. "Akan difokuskan untuk optimalisasi wisata religi Sunan Kuning," katanya.
Selain itu, kata dia, berbagai usaha di kawasan ini yang sebelumnya mendukung prostitusi diharapkan bisa berubah untuk mendukung wisata. Upacara simbolis penutupan Lokalisasi Sunan Kuning tersebut diakhiri dengan pembagian tali asih kepada warga binaan masing-masing sebesar Rp5 juta dalam bentuk rekening tabungan.