REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI memastikan akan menggelar debat terbuka calon ketua umum (caketum) di Ancol, Jakarta Utara, 31 Oktober 2019. Hal itu dikonfirmasi anggota Komite Banding Pemilihan PSSI, Mahfudin Nigara, Kamis (17/10) sore, kepada awak media di Jakarta.
Mohamad Kusnaeni, salah satu calon wakil ketua umum, menyayangkan hal itu. Pasalnya, semula Komite Pemilihan PSSI sempat membuka wacana adanya debat untuk caketum maupun calon wakil ketua umum.
"Tentu saya kecewa tidak ada forum tukar pikiran untuk para calon wakil ketua umum," kata Kusnaeni yang dikenal sebagai pengamat sepak bola nasional kepada Republika.co.id, Jumat (18/10). "Padahal, wakil ketua umum adalah posisi yang tak kalah strategisnya dengan ketua umum. Ia harus siap menjadi pengganti ketua umum bila mundur atau berhalangan."
Kusnaeni menunjuk contoh di kepengurusan PSSI periode saat ini. Dua wakil ketua umum, Joko Driyono dan Iwan Budianto, akhirnya bergantian naik ke kursi orang nomor satu di PSSI karena alasan yang berbeda.
"Sepak bola itu dinamis, demikian pula kepengurusan PSSI," ujar Kusnaeni yang juga penggiat kompetisi sepak bola usia muda Piala Menpora. "Itu artinya wakil ketua umum PSSI juga harus punya kompetensi, kepemimpinan, dan visi yang bagus. Bukan sekadar ban serep yang hanya sesekali dibutuhkan."
Namun demikian, Kusnaeni mengaku tetap mengapresiasi adanya debat terbuka caketum PSSI. "Ini tradisi baru yang positif," kata pria yang juga Ketua I BOPI itu. "Setidaknya, publik dan voters jadi punya ruang untuk menilai kapasitas para calon nakhoda PSSI. Bukan sekadar asal pilih tanpa tahu kapasitas dan kompetensinya."
Saat ini, tahapan pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Exco PSSI baru berada di proses banding. Hasil banding akan diumumkan Jumat (18/10) ini, sebelum kampanye dibuka pekan depan. Kampanye bakal bergulir sampai 31 Oktober 2019, tepat dua hari sebelum pemungutan suara dilakukan oleh para voters PSSI.