REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Suara granat dan tembakan bergema di area Kota Ras al Ain, di bagian timur laut Suriah pada Jumat (18/10). Hal itu terjadi sehari setelah Turki sepakat dengan Amerika Serikat untuk menghentikan serangan di Suriah selama lima hari agar membiarkan pasukan pimpinan Kurdi mundur.
Dari Kota Turki Ceylanpinar di seberang perbatasan dari Kota Ra al Ain, suara tembakan senapan mesin dan granat terdengar di area Ras al Ain. Asap membubung tinggi di salah satu wilayah dari kota Suriah tersebut.
Gencatan senjata diumumkan Wakil Presiden AS Mike Pence seusai pembicaraan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara. Langkah itu dipuji oleh Presiden Donald Trump, yang menganggapnya mampu menyelamatkan "jutaan nyawa."
Jika langkah itu diterapkan maka akan tercapai semua tujuan utama Turki yang dideklarasikan saat pihaknya meluncurkan serangan 9 Oktober yakni kendali jalur sejauh 30 km ke wilayah Suriah, dengan milisi Kurdi yang menjadi sekutu AS, wajib angkat kaki.
Belum jelas apakah Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi (SDF) akan sepenuhnya mematuhi kesepakatan itu. Terlaksananya kesepakatan itu akan membuat pasukan Turki bertanggung jawab atas wilayah yang pernah Kurdi kuasai dengan dukungan militer AS.