Warta Ekonomi.co.id, -- JPMorgan Chase dan Goldman Sachs enggan mendukung Libra karena khawatir cryptocurrency berpotensi disalahgunakan untuk melanggar undang-undang pencucian uang. Padahal, Facebook sudah mengundang keduanya untuk bergabung ke Asosiasi Libra.
Facebook menargetkan meluncurkan Libra pada Juni 2020 bersama lebih dari 24 pendiri dan anggota Asosiasi Libra. Namun, rencana itu sedikit mengalami kendala dari para regulator global.
Sayangnya, Facebook tak segera menanggapi permintaan berkomentar terkait respon JP Morgan dan Goldman Sachs, dilansir dari Business Insider, Jumat (18/10/2019).
Baca Juga: Belum Rilis, Libra Sudah Ditinggal Banyak Investor, Potensi Dana Masuk Raib Hingga . . . .
Anggota parlemen cemas jika Facebook menggarap mata uang kripto, apalagi setelah adanya skandal Cambridge Analytica. Pada Juli lalu, Kepala Mata Uang Kripto Facebook sekaligus Mantan Presiden PayPal, David Marcus berjanji, Libra tak akan mengudara sebelum kecemasan regulator diatasi.
Sementara pada Juli, Senator Maxine Waters dan anggota parlemen lain meminta Facebook menhentikan rencana Libra karena keprihatinan serius terhadap proyek itu. Meningkatnya pengawasan menciutkan nyali para pendukung, beberapa di antaranya pun memutuskan mundur, seperti PayPal, Mastercard, Visa, dan eBay.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg dijadwalkan bertemu Kongres pada 23 Oktober mendatang untuk membicarakan Libra.