REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin menyerukan agar pihak sekolah dan orang tua menjaga anak-anak agar tak melaksanakan aksi demonstrasi di DKI Jakarta pada saat pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2019-2024. Ia akan menegur sekolah yang siswanya kedapatan unjuk rasa ke Ibu Kota pada 20 Oktober 2019.
"Tindakan tegasnya, saya sudah sampaikan pada kepala sekolah, pertama akan menegur pihak sekolah, kemudian orang tua yang membiarkan anaknya lolos ke sana," ujarnya kepada Antara usai deklarasi damai Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor, bersama masyarakat melaksanakan deklarasi damai di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat.
Menurutnya, pelajar tidak semestinya melakukan aksi demo. Terlebih, ia menganggap bahwa pelantikan presiden dan wakil presiden mendatang sudah sesuai dengan konstitusi, karena mereka yang dilantik merupakan pilihan rakyat.
"Jadi pelantikan ini kan sudah sesuai dengan konstitusi, ini adalah pilihan rakyat, pemenangnya pilihan rakyat. Hoaks terus masuk juga ke kalangan pelajar. Mudah-mudahan mereka juga cerdas menanggapi isu-isu yang dilontarkan di medsos," kata Bupati yang belum genap setahun memimpin Kabupaten Bogor itu.
Pada deklarasi yang dikemas dalam kegiatan olahraga itu, Forkopimda Kabupaten Bogor menyuarakan komitmen untuk menjaga kondusivitas sembari membentangkan spanduk bertulis 'Menolak unjuk rasa anarkis, menolak radikalisme, dan terorisme. Indonesia damai dalam persatuan, NKRI harga mati'. Ade berharap, masyarakat tidak terprovokasi isu apapun sehingga kondisi di Kabupaten Bogor aman pada hari pelantikan presiden dan wakil presiden.
"Hadapi ini dengan tenang dan situasi yang kondusif. Harapannya, jangan terprovokasi, lihat saja di tv di rumah masing-masing, bagaimana konstitusi itu berjalan," kata Ade.