REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperpanjang sayembara gagasan desain ibu kota negara yang baru. Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayar Sumadilaga mengatakan nantinya pemenang akan terlibat dalam perencanaan ibu kota baru.
“Pemenang satu, dua, dan tiga akan ditetapkan dan ikut terlibat dalam perencanaan. Nanti desainnya kan jadi milik Kementerian PUPR,” kata Danis di Gedung Kementerian PUPR, Jumat (18/10).
Dia menjelaskan pemerintah ingin menjaring semua gagasan agar ibu kota negara nantinya dapat cerminkan identitas kota yang keberlanjutan. Sebab, kata Danis, smart city memiliki karakter yang bermacam-macam.
“Kalau semua diberikan kesempatan baik yang berpikir lebih banyak lebih baik. Sehingga desainnya bisa memenuhi keinginan semua pihak,” tutur Danis.
Terlebih, Danis menuturkan ibu kota baru nanti diharapkan bukan menjadi kota dengan standar biasa. Tapi, kata Danis, ibu kota baru dapat bersaing dengan negara luar bahkan bisa lebih baik dari ibu kota negara lain.
“Sehingga ini diharapkan juga jadi titik pertumbuhan yang sifatnya internasional,” ujar Danis.
Danis menjelaskan kriteria ibu kota negara yang baru harus memiliki beberapa kriteria. Ibu kota baru harus menjamin keberlanjutan sosial, lingkungan, dan ekologi.