REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Selatan mengerahkan 1.000 personel untuk mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ahad (20/10). Para personel tersebut bersinergi mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Jakarta Selatan.
"Kekuatan yang dikerahkan 1.000 orang dibantu personel dari Kodim, Polda dan unsur TNI lainnya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Bastoni Purnama saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Sabtu.
Toni menjelaskan hajaran Polres Metro Jakarta Selatan, turut mendukung dan menyukseskan acara pelantikan presiden agar berjalan aman, damai dan kondusif. Upaya ini dilakukan dengan mengerahkan personel melakukan pengamanan di sejumlah objek vital dan pusat keramaian.
"Tugasnya pengamanan di objek vital, perkantoran, pusat perbelanjaan dan daerah rawan kemacetan," kata Toni.
Menjelang pelantikan presiden dan wapres terpilih, Polres Metro Jakarta Selatan telah melaksanakan kegiatan senam bersama tiga pilar yakni Polri, TNI dan pemerintah daerah. Senam bersama jajaran tiga pilar ini selain mempererat silaturahim juga untuk mengimbau dan mengajak masyarakat Jakarta Selatan menyukseskan pelantikan presiden.
Toni mengungkapkan, pelantikan presiden tersebut dihadiri lebih dari 18 negara dan diliput seluruh media nasional hingga internasional. Ia pun mengimbau agar masyarakat menghindari melakukan kegiatan ujuk rasa yang memperburuk citra bangsa Indonesia.
"Mari kita sukseskan pelantikan presiden ini. Kita dukung Kepolisian dan TNI sukses melakukan pengamanan," kata Bastoni.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah memastikan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 dilaksanakan Ahad, 20 Oktober 2019, pukul 14.30 WIB. Berbeda pada periode sebelumnya yang digelar pagi hari, pada tahun ini waktu pelantikan dimundurkan menjadi siang hari, dengan pertimbangan untuk memberi kesempatan kepada warga negara beribadah pada Ahad pagi dan aktivitas lainnya.