Sabtu 19 Oct 2019 15:48 WIB

Meksiko Akui Ceroboh dalam Penangkapan Ovidio Guzman

Penangkapan Ovidio Guzman memicu baku tembak antara polisi dengan anggota kartel.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Asap dari mobil yang terbakar membumbung di tengah baku tembak di Culiacan, Meksiko, Kamis (17/10). Aksi tembak-tembakan terjadi setelah polisi menahan putra gembong narkoba Joaquin
Foto: AP Photo/Augusto Zurita
Asap dari mobil yang terbakar membumbung di tengah baku tembak di Culiacan, Meksiko, Kamis (17/10). Aksi tembak-tembakan terjadi setelah polisi menahan putra gembong narkoba Joaquin

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY--Pejabat pemerintah Meksiko mengakui mereka telah melakukan kecerobohan dalam upaya penangkapan Ovidio Guzman, putra kartel narkoba Joaquin Guzman atau yang lebih dikenal dengan sebutan El Chapo. Penangkapan itu memicu baku tembak antara polisi dengan anggota kartel.

Namun Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador bersikeras strategi pihak keamanan berhasil. Anggota kartel mengepung 35 polisi dan garda nasional di barat laut kota Culiacan. Mereka berhasil membebaskan, Ovidio Guzman yang juga salah satu dari pemimpin kartel yang ditahan.

Upaya kartel membebaskan Ovidio Guzman memicu baku tembak yang mengejutkan seluruh Meksiko. Kekacauan di Culiacan, benteng kartel Guzman di negara bagian Sinaloa memberikan tekanan kepada Presiden Lopez Obrador.

Presiden yang mulai berkuasa pada Desember tahun lalu itu berjanji menciptakan perdamaian dan ketenangan di negara yang diluputi kekerasan geng narkoba dan pembunuhan selama puluhan tahun. Pemerintah mengatakan upaya pihak berwenang menegakkan surat penahanan hakim federal terhadap Ovidio Guzman mendapat perlawanan sengit.