REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan ribu personel keamanan TNI/Polri dikerahkan memperketat penjagaan kompleks DPR RI jelang pelantikan presiden Joko Widodo dan wakil presiden Ma'ruf Amin, Ahad (20/10) besok. Personel itu turut pula dilengkapi puluhan kendaraan taktis seperti mobil Baracuda dan water canon.
Pantauan pada Sabtu (19/10) petang, personel tersebut tersebar di seluruh kompleks DPR hingga perkantoran di sekitar kompleks. Tidak ada aktivitas lebih para personel tersebut, selain berkumpul untuk apel rutinitas pemeriksaan pasukan.
Selain memperketat penjagaan, pihak Kepolisian dibantu TNI juga mengalihkan lalu lintas di sekitar komplek DPR sejak Kamis (17/10) hingga Ahad (20/10). Personel TNI/Polri ikut mengatur kelancaran lalu lintas, untuk beberapa ruas jalan yang ditutup atau pun dialihkan.
"Tidak masalah cari jalan alternatif lain, karena besok acara penting lima tahun sekali," kata Riswan, salah seorang pengemudi daring.
Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP M Nasir dihubungi di Jakarta, Sabtu menjelaskan pengalihan itu diantaranya arus lalu lintas dari Jalan Gatot Subroto menuju Gedung DPR/MPR dibelokkan ke kiri Jalan Gerbang Pemuda. Arus lalu lintas dari Jalan Gerbang Pemuda menuju Jalan Gatot Subroto arah barat, putar balik di kolong layang Ladogi ke Jalan Gerbang Pemuda.
Arus lalu lintas dari Tol Dalam Kota yang akan keluar di offramp Pulo Dua, diluruskan ke arah tol Tomang. Pojokan Manggala Wanbakti dari Timur ke Barat mengarah traffic light Slipi dan yang mengarah Stasiun Palmerah ditutup.
Arus lalu lintas dari Jalan Palmerah Timur menuju Jalan Gelora diluruskan ke arah Jalan Tentara Pelajar. Arus lalu lintas dari Jalan Asia Afrika menuju Jalan Gelora dibelokkan ke kanan Jalan Gerbang Pemuda.
Arus lalu lintas dari Jalan Gerbang Pemuda menuju Jalan Gelora dibelokkan ke kiri Jalan Asia Afrika. "Sebagai warga negara yang baik, mari kita jaga dan sukseskan pelantikan presiden dan wakil presiden," harap Nasir.
Sebelumnya Karo Penmas Divisi Humas Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan 31 ribu personel gabungan TNI-Polri disiagakan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Awalnya aparat gabungan disiapkan sebanyak 27 ribu personel, namun pihak kepolisian menambah 4.000 personel dari satuan Sabhara.