REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Aparat TNI/Polri di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menggelar apel gabungan jelang agenda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Jakarta, Ahad (20/10). Apel gabungan itu dilakukan untuk meningkatkan koordinasi antaraparat guna menjaga kondusivitas jelang, saat, dan pasca-pelantikan.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengatakan, sejumlah titik kerawanan dipetakan untuk mengantisipasi pergerakan massa untuk pergi ke Jakarta. Ia menilai, titik-titik yang rawan pergerakan massa di antaranya terminal bus, stasiun kereta, juga lapangan udara. "Itu akan kami jaga terus. Sekitar 500 personel aparat gabungan telah siap siaga," kata dia, Sabtu (19/10).
Anom mengatakan, aparat keamanan juga akan melakukan patroli langsung memantau tempat-tempat tersebut. Sebelumnya, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi ke sejumlah tokoh masyarakat, mahasiswa, dan pelajar, untuk sama-sama menjaga suasana dan kondisi agar tetap aman ketika pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.
Anom menambahkan, apel gabungan itu juga sekaligus memetakan kondisi di lapangan jelang kegiatan pemilihan kepala desa (pilkades). Pasalnya, dalam waktu dekat sejumlah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya, yang masuk dalam wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota, akan melaksanakan pilkades.
Sebelumnya, dalam peringatan Hari Santri Nasional yang digelar PCNU Kota Tasikmalaya, Wali Kota Budi Budiman mengimbau seluruh warganya untuk ikut menjaga kondusivitas jelas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.
Budiman juga mengajak sejumlah kader Nahdlatul Ulama (NU) di wilayahnya ikut menjaga keamanan. Apalagi, wakil presiden terpilih yang akan dilantik berasal dari keluarga NU. "Kita sama-sama menjaga dan berdoa kegaiatan pelantikan besok berjalan lancar," kata dia.