REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Setidaknya 15 orang tewas dan 13 lainnya hilang setelah bendungan di tambang emas di Siberia, Rusia, jebol. Bendungan di Sungai Seiba di wilayah Krasnoyarsk, ambruk setelah hujan lebat turun pada Sabtu (19/10) membanjiri kabin tempat para pekerja tinggal.
Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan, 14 penambang dibawa ke rumah sakit, termasuk tiga dengan luka parah. Investigasi kriminal telah dibuka atas tuduhan bendungan melanggar peraturan keselamatan.
"Fasilitas hidro-teknis dibangun sendiri dan saya percaya, semua aturan yang saya bisa dan tidak bisa pikirkan dilanggar," ujar kepala pemerintah daerah Krasnoyarsk, Yuri Lapshin, sebagaimana dilansir dari BBC, Ahad (20/10).
Pesiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan para pejabat untuk memberikan bantuan dan menyelidiki alasan di balik kecelakaan itu, kata juru bicaranya. Beberapa kabin kecil, tempat pekerja diperkirakan tinggal, tersapu oleh banjir, lapor kantor berita Interfax.
Tambang itu berada di lokasi terpencil sekitar 160 kilometer sebelah selatan Kota Krasnoyarsk dan sekitar 4.000 kilometer sisi timur Moskow. Lusinan pekerja darurat telah mencari korban yang hilang dan telah membantu yang terluka. Orang-orang sedang dievakuasi dari desa terdekat Kuragino karena kenaikan permukaan air dari Sungai Seiba dan banjir lokal.